TEMPO.CO, Bekasi - Sekitar seratus ribu rumah di Kabupaten Bekasi sudah lima hari tak mendapatkan pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Baghasasi, Bekasi. Soalnya, pipa perusahaan mengalami kebocoran di daerah Tegal Gede, Cikarang Utara.
"Pasokan air terhenti sejak Sabtu lalu," kata Ropiah, 45 tahun, warga RT 04 RW 02 Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Rabu 5 Oktober 2016.
Menurut Ropiah, air bersih yang biasa mengalir ke rumahnya mendadak tak mengalir sejak Sabtu pagi 1 Oktober 2016. Dia bersama puluhan warga lain di kampungnya cukup gelisah tak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak. "Pagi-pagi enggak bisa masak karena tak ada air," kata dia.
Ropiah mengatakan terpaksa membeli air bersih dari pedagang dengan harga per galon mencapai Rp 5.000. Sementara untuk keperluan mandi, mencuci, dan memasak pada pagi hari membutuhkan air minimal tiga galon. "Lumayan pertama-tama, karena mahal juga kalau membeli banyak," kata Ropiah.
Tak lama pasokan terhenti, perusahaan mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki. Warga diminta menyiapkan wadah untuk menampung air bersih untuk sejumlah keperluan di rumah masing-masing. "Sekarang PDAM pagi dan sore mengirim air bersih menggunakan mobil tangki," kata Ropiah.
Warga lain, Mahendra, 32 tahun, terpaksa tak masuk kerja gara-gara daerahnya mengalami krisis air bersih. Menurut dia, istrinya tak sanggup mengangkut air bersih segalon untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan memasak.
"Kemarin istri saya yang mengambil hingga kecapean, makanya saya mengalah tidak masuk kerja untuk mengangkut air," kata buruh pabrik di kawasan industri di Cikarang ini.
Karena itu, Mahendra berharap air kembali mengalir seperti semula.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman, mengatakan penyebab terputusnya pasokan karena terdapat kebocoran pipa di wilayah Tegal Gede, Kecamatan Cikarang Selatan. Kebocoran tersebut mengakibatkan pasokan air yang seharusnya 380 liter per detik berkurang menjadi 360 liter per detik. "Kebocoran pipa berdampingan dengan pipa gas Pertamina," kata dia
Menurut dia, karena terjadi kebocoran itu, perusahaannya terpaksa menghentikan aliran air untuk diperbaiki. Dampaknya 100 ribu pelanggan di Cikarang Selatan dan Cikarang Utara tak teraliri air bersih.
Perbaikan butuh waktu karena harus berkoordinasi dengan pihak Pertamina. "Pertamina tidak berani menjamin jika nanti terjadi bahaya nasional jika pipa gas terganggu perbaikan karena pipa PDAM," kata dia.
Karena itu, kata dia, perusahaan akan membuat jalan pipa baru sekitar 100 meter, kemudian pipa tersebut dihubungkan ke pipa lama. Ia menargetkan, perbaikan pipa tersebut rampung minimal tiga hari ke depan. "Hari ini akan tetap dialirkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan konsekuensi masih terjadi kebocoran 20 liter per detik," kata dia. "Air dari bocoran itu dialirkan ke sungai Kalimalang."
ADI WARSONO
Baca:
Heboh Jokowi Injak Merah Putih, Ini Cuitan Kang Emil
Terseret Dugaan Korupsi E-KTP, Ini Reaksi Setya Novanto
BI Segera Terapkan Mesin Deposito Uang Koin