TEMPO.CO, Tangerang Selatan – Proses perobohan gedung Panin Bank masih berjalan. Petugas telah menaruh 50 kantong pasir di atap gedung itu dengan berat masing-masing kantong sekitar satu ton. Namun setelah sekitar delapan jam proses ini berjalan, gedung itu belum juga runtuh.
Petugas telah menyelimuti gedung itu dengan jaring pengaman berwarna hijau untuk mencegah puing-puing menyebar ke lokasi sekitar.
Menurut tim ahli bangunan dan gedung Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Tateng Djajasudarma, metode pembebanan ini adalah yang paling aman. "Dengan metode ini insya Allah satu per satu lantai gedung Panin ini akan runtuh secara perlahan dan reruntuhannya akan progresif terkontrol ke bawah," kata Tateng, Sabtu, 15 Oktober 2016.
Bangunan ini didirikan pada 1995-1996 oleh PT Real Jaya Property. Lantaran krisis moneter 1998, proyek gedung ini tak bisa diteruskan. Gedung tersebut akhirnya dilikuidasi Bank Panin pada 2000. Awalnya, gedung itu dibangun setinggi 17 lantai, kemudian bertambah empat lantai. Kondisi bangunan ini sudah miring dan beberapa bagiannya runtuh beberapa bulan lalu.
Tateng mengatakan metode pembebanan menggunakan karung pasir ini tidak menimbulkan efek getaran yang luar biasa serta aman tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran juga disiapkan di belakang gedung Panin Bank yang akan dirobohkan. Mobil pemadam kebakaran tersebut berfungsi untuk menyiram puing-puing reruntuhan gedung untuk meredam sebaran debu.
Baca Juga:
MUHAMMAD KURNIANTO