TEMPO.CO, Depok - Peredaran tabung gas elpiji 3 kilogram berisi air telah tersebar ke sejumlah wilayah. Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan tabung elpiji melon berisi air tersebut telah beredar di Jakarta Timur, Depok, dan Cibinong.
"Elpiji itu memang dioplos dengan air dan ada sedikit gasnya," ucap Harry, Senin, 17 Oktober 2016.
Menurut Harry Kurniawan, pengawasan peredaran tabung gas merupakan tanggung jawab Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Pertamina Regional Depok, Bogor, dan Bekasi. Namun jumlah personel yang mengawasi jalur distribusi hanya lima orang.
Baca: Polisi Tangkap Pengoplos Gas Elpiji dan Air
"Masyarakat harus diedukasi untuk mengetahui ciri-ciri gas yang benar. Berat tabung 5 kg dan isinya 3 kg. Sedangkan plastik penutup tabung gas melon di Depok berwarna pink (merah jambu)," ujarnya.
Menurut dia, konsumen yang membeli gas bisa mempertanyakan jika pembungkus elpiji berwarna lain. Soalnya, elpiji yang disita Polresta Depok sebagian berwarna abu-abu.
Baca: Tabung Gas Isi Air Beredar di 3 Wilayah Ini
Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menuturkan telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk meringkus pengoplos elpiji tersebut. Di Depok, ada 24 agen elpiji 3 kg yang mendapat langsung gas dari Pertamina melalui beberapa stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE).
Dari agen, elpiji 3 kg tersebut disebar ke 500-an pangkalan elpiji yang telah resmi ditunjuk agen pendistribusi. "Sulit melakukan pengoplosan dengan air di pangkalan resmi. Sebab, ancamannya akan diberhentikan pasokan gas mereka," tuturnya.
Dari pangkalan, biasanya ada distributor resmi yang dipekerjakan yang diberi nama motoris. Nah, para motoris ini yang mengantarkan gas ke pengecer yang berada di warung-warung warga. "Tap, motoris yang dari pangkalan dipastikan resmi," ucapnya.
Adapun pelaku pengoplos yang menjual gas berisi air kepada warga menggunakan sistem motoris. Namun dipastikan motoris tersebut bukan dari pangkalan. "Warga harus memastikan membeli gas dari penyalur resmi yang ditunjuk Pertamina, agar tidak tertipu," ujarnya.
IMAM HAMDI