TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, khawatir dengan kedekatan antara jaksa penuntut umum dengan orang tua Mirna. Jessica mengaku takut hal tersebut bisa membuat pertimbangan jaksa terhadap dirinya semakin buruk.
"Yang Mulia, salah satu penasehat hukum saya melihat ada kedekatan dari jaksa dengan keluarga Mirna. Saya takut peradilan ini dipengaruhi oleh kedekatan itu," kata Jessica saat membacakan duplik dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2016.
Hal ini, kata Jessica, ditegaskan oleh beberapa wawancara dari keluarga Mirna, yang mengaku telah menghabiskan banyak uang dalam mengawal kasus ini. Karena ketakutan itu, Jessica dalam dupliknya meminta Presiden Joko Widodo agar bisa menjamin peradilannya.
"Saya memohon kepada bapak presiden agar memberi perhatian, agar tidak ada pihak yang mengintervensi kasus ini," kata Jessica sambil menahan tangis.
Jessica merasa yakin dirinya tak bersalah. Sejak awal ia mengaku yakin akan bebas dari segala tuduhan. Namun, melihat kedekatan antara jaksa dengan orang tua Mirna, Jessica mengaku keyakinannya akan bebas menjadi goyah.
"Saya masih tetap pada pendirian (akan bebas). Namun mendekati akhir persidangan, saya melihat ada setitik keraguan," kata wanita berumur 28 tahun itu.
Ini merupakan sidang ke 31 yang dijalani Jessica. Jaksa penuntut umum telah menyebut Jessica bersalah atas pembunuhan berencana atas Mirna dan menuntut 20 tahun penjara. Ini merupakan kesempatan terakhir Jessica membacakan pembelaan, sebelum pada sidang selanjutnya, majelis hakim membacakan vonis untuknya.
EGI ADYATAMA
Baca juga:
Dua Kakak Penyerang Kapolsek di Tangerang Adalah Polisi
Polda Metro: Pelaku Penyerangan Polisi di Tangerang Tewas
Sambil Terisak, Jessica Sebut Jaksa Keji