TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggandeng delapan perusahaan untuk menanggung anggaran proyek Rp 28 miliar guna merenovasi air mancur bundaran Hotel Indonesia. Perbaikan instalasi air mancur dan lampu itu untuk menyambut Asian Games 2018.
Semula Ahok mengundang 16 perusahaan untuk patungan dalam skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Namun hanya delapan perusahaan di sekitar bundaran HI yang menyambut permintaannya. Kedelapan perusahaan itu adalah PT Bank Central Asia, PT Plaza Indonesia Realty, PT Wisma Nusantara International, PT Grand Indonesia, PT Sinarwisata Lestari (anak perusahaan Sinar Mas Group), PT Indofood Sukses Makmur, PT Astra International, dan PT DREI Indonesia.
Penggunaan skema CSR, kata Ahok, dilakukan lantaran anggaran pemerintah diutamakan untuk subsidi kesehatan dan pendidikan melalui Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. “Kami butuh CSR supaya bisa fokus,” tuturnya di Balai Kota, Kamis, 27 Oktober 2016.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Djafar Muchlisin mengatakan perbaikan instalasi air mancur dan lampu di area Tugu Selamat Datang itu untuk menyambut Asian Games 2018. Bundaran Hotel Indonesia, yang berlokasi di Kelurahan Gondangdia, Jakarta Pusat, dibangun saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV pada 1962.
Setelah tugu itu dibangun, kata Djafar, hanya ada perawatan minor, misalnya pembersihan area tugu. Renovasi besar-besaran baru dilakukan pada 2002. Ketika itu, pemerintah mengganti lampu dan instalasi air mancur. Proyeknya dikerjakan Waterdecor Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang instalasi air mancur. “Sekarang instalasinya sudah banyak yang rusak,” ucapnya.
Kedelapan perusahaan, kata Djafar, bertugas menyusun desain perbaikan instalasi air mancur. Desain yang sudah disetujui Dinas Pertamanan akan dikerjakan kontraktor yang ditunjuk delapan perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab memelihara air mancur selama 12 bulan sejak kesepakatan bersama diteken.
Perwakilan kedelapan perusahaan, Managing Director Sinar Mas Group Gandi Sulistiyanto Soeherman, bungah ketika diajak Gubernur Basuki merenovasi bundaran Hotel Indonesia. “Ini bukan sekadar simbol Jakarta. Ini simbol Indonesia,” ujarnya.
LINDA HAIRANI