TEMPO.CO, Depok - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali membebaskan 95 bidang lahan untuk pembangunan Tol Depok-Antasari (Desari) di wilayah Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 148 miliar untuk membebaskan 14 hektare lahan.
Pejabat pembuat komitmen Tol Desari, Ambardi, mengatakan pengerjaan pembebasan lahan Tol Desari sudah terhenti sejak Januari sampai Agustus 2016. Untuk melakukan pembebasan saat ini, pemerintah meminjam dana talangan. "Seharusnya pembebasan selesai tahun ini, tapi pemerintah tidak mempunyai anggaran," kata Ambardi, Selasa, 15 November 2016.
Pemerintah menargetkan pembebasan lahan rampung medio tahun depan di tiga seksi pembangunan Tol Desari yang ada di Depok. Seksi I berada di Kecamatan Cinere, Seksi II di Kecamatan Limo, dan Seksi III di Kecamatan Pancoranmas.
Secara keseluruhan, pembebasan lahan Tol Desari telah mencapai 40 persen. Tim appraisal telah turun untuk menilai sejak tahun lalu di Seksi I dan II. Sedangkan Seksi III belum dinilai tim appraisal. "Bahkan Seksi I sudah 90 persen dibebaskan," ujar Ambardi.
Baca:
BPJT: Tol Serang-Panimbang Masih Proses Lelang
Tol Jakarta-Cikampek II Mulai Konstruksi Awal 2017
Proyek Tol Pandaan-Malang Dapat Kredit Sindikasi Rp 1,35 T
Ambardi menambahkan, seluruh seksi terhambat dalam pembebasan lahan, terutama terkait dengan permasalahan penilaian yang dilakukan tim appraisal atas tanah warga yang akan dibebaskan.
Selain itu, ada sengketa lahan oleh dua pihak dan status tanah yang tidak jelas. Bagi status tanah yang bersengketa diserahkan ke pengadilan untuk diselesaikan. "Yang tidak terima nilai yang dihitung appraisal akan dikonsinyasikan. Tidak terima, silakan gugat ke pengadilan," tutur Ambardi.
Total lahan yang akan dibebaskan pemerintah untuk Tol Desari di kawasan Krukut terinventarisasi 633 bidang. Sedangkan data terakhir telah 208 bidang dibebaskan.
IMAM HAMDI