TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas sekitar dua persen pada Januari hingga Oktober 2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angkanya menurun dari 5.352 kasus di 2015 menjadi 5.250 di 2016.
Meski angka kecelakaan menurun, Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan bertambah. “Jumlahnya meningkat sekitar 18 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 26 November 2016. Budiyanto mengatakan korban meninggal berjumlah 562 orang pada 2016 sedangkan pada 2015 sebanyak 475 orang.
Untuk korban luka berat, terjadi penurunan jumlah hingga sekitar 18 persen. Korban luka berat pada 2015 sebesar 2.218 orang, sedangkan pada 2016 menjadi 1.982 orang.
Budiyanto mengatakan korban dan pelaku kecelakaan lalu lintas didominasi oleh karyawan swasta. Jumlah korban menurun satu persen dibandingkan 2015, yaitu dari 5.098 orang menjadi 5.058 orang. Jumlah pelaku meningkat empat persen dari 3.287 orang di 2015 menjadi 3.145 orang di 2016.
Berdasarkan usia, umur 21-30 tahun paling banyak terlibat kecelakaan, baik sebagai pelaku maupun korban. Jumlah korban dalam rentang usia tersebut meningkat sekitar lima persen dari 2.379 orang di 2015 menjadi 2.501 orang di 2016. Jumlah pelaku dalam rentang usia tersebut naik dua persen dari 1.621 orang di 2015 menjadi 1.652 di 2016.
Menurut Budiyanto, kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas masih didominasi roda dua. Jumlahnya meningkat sembilan persen dari 4.409 di 2015 menjadi 4.823 di 2016. Kendaraan lain yang juga banyak terlibat ialah minibus. Jumlahnya naik sekitar 0,4 persen dari 1.212 di 2015 menjadi 1.217 di 2016.
Budiyanto mengatakan kecelakaan pada umumnya terjadi karena faktor manusia. “Seperti kurang hati-hati, kelalaian, dan kurang konsentrasi,” katanya.
VINDRY FLORENTIN