TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, terduga teroris yang dilumpuhkan di Tangerang Selatan diduga terkait jaringan Bahrun Naim. Mereka, kata Awi, masih memiliki hubungan dengan sejumlah terduga teroris yang ditangkap di Bekasi dan Tasikmalaya beberapa waktu lalu. "Ini membuktikan apa yang disampaikan BN (Bahrun Naim) sebagai pembentukan sel-sel kecil," kata Awi di kantornya, Rabu, 21 Desember 2016. "Mereka ini sel-sel kecilnya."
Sebelumnya, Dentasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap calon pengantin bom, Dian Yulia Novi, di rumah indekosnya pada Sabtu, 10 Desember 2016. Selain Dian, polisi juga menangkap dua orang pria, masing-masing Nur Solihin, dan Agus Supriyadi di Kalimalang.
Lima hari kemudian, Densus kembali menangkap satu keluarga di Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka adalah HG, suami, 39 tahun; TS, istri (37); dan putra mereka (7).
Dari pengembangan para tersangka di Bekasi dan Tasikmalaya tersebut, polisi menemukan fakta keterlibatan Adam Noor Syam, terduga teroris di Tangerang Selatan. Adam ditangkap sesaat setelah keluar dari kontrakannya, di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan, sekitar pukul 08.00 pagi tadi.
Baca juga:
Penggerebekan Teroris, Polri: Ada Kaitannya dengan Bom Bekasi
Begini Kronologi Penggerebekan Teroris di Tangerang Selatan
Setelah diinterogasi, Adam mengaku akan melaksanakan amaliah atau aksi teror saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Targetnya yakni Pos Polisi Lalu Lintas di Bumi Serpong damai (BSD). Skenarionya, pelaku akan menusuk polisi terlebih dahulu sebelum meledakkan bom bunuh diri.
Adam juga mengakui amaliyah akan dibantu tiga rekannya, yakni Omen, Irwan, dan Helmi. Densus akhirnya menggerebek kontrakan ketiga rekannya di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Saat penggerebekan, ketiga orang tersebut justru melempar bom ke arah petugas.
"Akhirnya kami tindak tegas dengan melumpuhkan mereka. Setelah aman, petugas memasuki kontrakan dan menemukan tiga orang itu sudah tergeletak dan tidak bernafas," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Rikwanto.
Saat ini, tersangka Adam masih diperiksa secara intensif oleh Densus 88. Sedangkan, tiga orang yang meninggal dalam proses evakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
DEWI SUCI RAHAYU