TEMPO.CO, Bekasi - Hampir 2.000 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pengamanan natal dan tahun baru di Kota Bekasi, Jawa Barat. Petugas berfokus pada pengamanan tempat ibadah dan pusat keramaian.
"Polisi menerjunkan sekitar seribu personel," kata Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota Komisaris Besar Umar Surya Fana, Kamis, 22 Desember 2016.
Selain dari kepolisian, petugas yang turun dalam melakukan pengamanan berasal dari TNI Angkatan Darat, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas Perhubungan. Selain itu, organisasi kemasyarakatan turun membantu pengamanan itu.
"Pengamanan dilakukan mulai besok hingga 2 Januari 2017," ucap Umar.
Pengamanan perayaan natal difokuskan di tempat peribadatan umat Kristen, terutama yang jemaatnya banyak, seperti di gereja di Galaxi, Harapan Indah, Kampung Sawah, dan Terminal Bekasi.
Baca Juga:
Ia berujar, tiga jam sebelum aktivitas peribadatan dimulai, gereja akan disterilkan oleh tim penjinak bom atau Gegana dari Kepolisian Daerah Metro Jaya. Setelah itu, pengamanan di dalam dilakukan internal gereja. "Kami fokus di luar," tutur Umar.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya berharap perayaan natal dan tahun baru di wilayahnya berjalan kondusif. "Heterogenisme dan pluralisme yang harus dijaga menjadikan kedamaian hidup di Kota Bekasi," ucap Rahmat.
Menurut dia, Binmaspol serta Babinsa merupakan garda utama dan terdepan dalam mewujudkan hidup toleran. "Kita tidak perlu lagi takut kepada orang-orang yang merongrong keutuhan negara kita," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh Tempo, jumlah gereja yang tersebar di Kota Bekasi mencapai sekitar 84. Adapun jumlah pemeluk Kristen mencapai 182.106 jiwa, sementara pemeluk Katolik sebanyaki 74.759 jiwa.
ADI WARSONO