TEMPO.CO, Depok - Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok Kusumo mengatakan saban hari warga Depok membuang sedikitnya 50 ton sampah di jalan dan sungai. Kemudian, sampah yang mencemari lingkungan tersebut kembali diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung.
Kusumo menyebutkan ada ribuan titik tempat pembuangan sampah liar di Depok. “Setiap hari, kami terbebani itu. Dan harus mengangkut sampah yang berserakan di jalan dan pinggir sungai," ujarnya, Ahad, 15 Januari 2017.
Setiap hari, warga Depok memproduksi 1.200 ton sampah. Dari jumlah itu, 700-750 ton masuk ke TPA Cipayung. Sedangkan 36 unit pengolahan sampah di 11 kecamatan baru bisa mengolah 1,5 ton sampah organik setiap hari.
Adapun sisanya, sampah di Depok, dibuang ke tempat pembuangan sampah liar yang ada di setiap kelurahan. Bahkan, akhir tahun lalu, pihaknya menutup TPA liar di kawasan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas. "Di lokasi itu, sampahnya di bakar. Sampah Depok masih banyak yang belum tertangani," kata Kusumo.
Untuk memaksimalkan pengolahan sampah kawasan, Depok berusaha menyediakan UPS di 63 kelurahan yang ada di Depok. "Masih kurang 27 UPS. Kami targetkan setiap tahun dibuka lima UPS," ucap Kusumo.
Depok juga mendorong pembukaan bank sampah di tingkat RT dan RW. Sekarang sudah ada 483 bank sampah di Depok. Namun hal itu memang belum signifikan mengurangi sampah di Depok.
Pada 2016, Tim Buru Sergap Sampah Kota Depok menciduk 237 orang yang membuang sampah sembarangan selama operasi embun pagi. Mereka yang tertangkap diberikan sanksi tindak pidana ringan di Pengadilan Negeri Depok. "Yang kena tipiring diganjar denda Rp 100-300 ribu," ujar Kusumo.
Titik yang paling sering dijadikan lokasi pembuangan sampah di jalan, di antaranya Jalan Raya Margonda, Citayam, Cipayung, Tole Iskandar, Siliwangi, Adi Karya, Juanda, Raya Bogor, Kavling DPR Serua, Pancoranmas, dan Raya Sawangan. Sedangkan sungai yang kerap dijadikan tempat sampah, yakni Kali baru Cilangkap, Kali Tapos, Kali Licin, Ciliwungan, dan Kali Cabang Timur. "Kami sekarang juga memantau Kali Pesanggrahan yang mulai banyak sampah," ucap Kusumo.
IMAM HAMDI