TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok menargetkan membuat wisata rafting atau arung jeram Kali Ciliwung tahun ini. Penataan sarana dan prasarana ekowisata air tersebut bakal dilakukan bertahap dengan pembuatan empat dermaga Ciliwung di Depok.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok Agus Suherman mengatakan kajian terhadap wisata air di Kali Ciliwung sudah dilakukan. "Sekarang sudah pada tahap penyediaan dermaga. Dan sekarang baru tersedia satu dermaga Ciliwung di kawasan GDC," kata Agus, Senin, 30 Januari 2017.
Pekan lalu, pihaknya telah turun ke Ciliwung melihat kontur dan arus di sana yang akan dijadikan wahana olahraga rafting. "Kondisinya memungkinkan atau tidak. Namun kami lihat mungkin," ujarnya.
Dari hasil penyusuran pemerintah, ada empat titik yang potensial dijadikan dermaga, yakni di kawasan Ratujaya, GDC, Jembatan Panus, dan Juanda. Selain wisata air, pemerintah juga bakal fokus terhadap pelestarian Kali Ciliwung.
Sebab, pemerintah sedang berusaha menata garis sepadan Ciliwung. Jangan sampai sepadan yang masih tersisa diserobot dengan maraknya pembangunan di Depok. "Konsepnya wisata air di Ciliwung untuk pelestarian," ujarnya.
Selain itu, pemerintah akan fokus menjadikan empat situ di Depok sebagai wisata air. Keempat situ tersebut, yakni Situ Cilangkap, Sidomukti, Cilodong, dan Pengasinan. Tahun ini, kata dia, keempat situ tersebut digelontorkan dengan bantuan Rp 100-150 juta untuk pembangunan dan perbaikan dermaga. "Salah satu wisata yang potensial dikembangkan di Depok adalah wisata alam," ucapnya.
Ketua Komisi B DPRD Kota Depok Mohammad H.B. mengatakan, tahun ini, dewan sedang melakukan kajian rencana induk konsep pariwisata di Depok. Salah satu butirnya, antara lain fokus pengembangan industri wisata alam.
"Situ, Tahura, dan Kali Ciliwung memang akan dijadikan wisata. Untuk situ tidak semuanya dijadikan tempat wisata," ujarnya.
IMAM HAMDI