TEMPO.CO, Jakarta - Acara sosialisasi reklamasi Pulau G oleh pengembang PT Agung Podomoro Land di Kantor Kelurahan Muara Angke, Jakarta Utara, ricuh. Puluhan nelayan dari Nelayan Payang Muara Angke berteriak-teriak sebagai protes, karena mereka menilai para peserta sosialisasi bukan nelayan.
“Mereka itu bukan nelayan, kami yang nelayan,” kata Pengurus Nelayan Payang Muara Angke, Agus Sutardi, Selasa, 31 Januari 2017. Agus mengatakan, sosialisasi yang dilakukan pengembang reklamasi PT Agung Podomoro Land dan PT Muara Wisesa Samudra tidak tepat sasaran.
Baca: Sosialisasi Amdal Pulau G, DKI Dituduh Paksakan Reklamasi
Menurut Agus, pihak-pihak yang diundang bukan nelayan, sedangkan warga Muara Angke yang benar-benar berprofesi sebagai nelayan malah tidak diundang. “Kami sama sekali tak pernah dilibatkan terkait rencana reklamasi,” ujar Agus. Petugas resepsionis kelurahan menjadi sasaran kemarahan Agus dan rekan-rekannya.
Wakil Kepala Kepolisian Sektor Penjaringan Komisaris Safii Nafsikin turun tangan untuk meredamkan emosi warga. Dia meminta warga agar keluar kantor dan mempersilakan tiga orang perwakilan nelayan untuk mengikuti sosialisasi. Nelayan Payang Angke akhirnya setuju mengikuti sosialisasi dengan didampingin oleh Lembaga Bantuan Hukum DKI Jakarta.
Baca juga: DKI Menang Banding Izin Reklamasi Pulau G
Di luar kantor kelurahan, massa tetap melakukan unjuk rasa. Sedangkan jajajaran direksi Agung Podomoro tiba di lokasi, termasuk Wakil Presiden Direktur APL, Noer Indradjaja. Mereka bakal memberi sosialisasi tentang reklamasi malam ini.
AVIT HIDAYAT