TEMPO.CO, Bogor - Puluhan pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Bogor menurunkan spanduk iklan rokok yang dipasang di warung-warung dan jalan di sekitar lingkungan sekolah mereka, Senin, 13 Februari 2017.
Gaiska, 14 tahun, siswa SMPN Bojonggede 1, yang ikut aksi penurunan spanduk dan famplet iklan rokok di warung-warung sekitar sekolahnya mengaku prihatin dengan maraknya pelajar menjadi perokok. “Ada beberapa temen saya di sekolah yang awalnya hanya mencoba mengisap rokok, sekarang menjadi perokok,” kata Gaiska, Senin, 13 Februari 2017.
Baca: 8 Sekolah Ini Berani Turunkan Iklan Rokok
Menurut Gaiska, menurunkan iklan rokok di lingkungan sekolah dan memberi tahu tentang bahaya rokok pada teman di sekolahnya diharapkan bisa sedikit menggugah pelajar yang perokok agar bisa berhenti merokok.
“Yang paling penting kita mencegah teman-teman pelajar lain agar tidak menjadi korban akibat rokok,” ujar Gaiska. Gaiska berharap guru-guru di sekolahnya lebih sering melakukan razia tas di sekolah dengan tujuan agar siswa tidak membawa rokok ke lingkungan sekolah. “Memang sih beberapa temen yang merokok tidak di lingkungan sekolah, “ ucap Gaiska.
Media Officer Yayasan Lentera Anak, Fara Devana, memuji langkah yang dilakukan para siswa di Bogor. “Penurunan iklan rokok di sekitar sekolah ini merupakan penolakan siswa terhadap perusahaan rokok, dan sebagai bentuk aksi menolak menjadi target rokok,” kata Fara.
Fara mengatakan, di Kabupaten Bogor, aksi kampanye pelajar menolak menjadi target perokok ini dilakukan di tiga sekolah, yakni SMPN 1 Bojonggede, SMP dan SMK Al Basyariah, Bojonggede. “Sebelumnya ada delapan sekolah di kota Tangerang Selatan dan Kota Bekasi, yang siswanya bersama guru dan warga sekitar serempak turunkan iklan rokok di lingkungan sekolah,” ujar Fara.
Baca juga: Iklan Rokok Serbu Lingkungan Sekolah Anak
Fara mengatakan, berdasarkan data dari riset yang dilakukannya pada 2015, lebih dari 85 persen sekolah di Jabodetabek, khususnya DKI Jakarta, di kepung iklan rokok. “Diduga perusahaan rokok sengaja meletakkan iklan rokok di sekitar sekolah untuk menargetkan anak-anak sebagai perokok pengganti, “ kata dia.
M SIDIK PERMANA