Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kadis Tata Air DKI Ungkap Kendala Vertical Drainase  

image-gnews
Pekerja saat membuat sumur resapan di kawasan Kuningan, Jakarta, (12/11). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuat 2000 sumur resap untuk menanggulangi banjir di Jakarta pada saat musim hujan. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Pekerja saat membuat sumur resapan di kawasan Kuningan, Jakarta, (12/11). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuat 2000 sumur resap untuk menanggulangi banjir di Jakarta pada saat musim hujan. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan konsep vertical drainase yang disampaikan oleh calon gubernur Anies Baswedan sebetulnya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Teguh, program pengolahan air dengan menyimpan air di dalam tanah sebagai solusi penanggulangan banjir bukanlah hal yang baru.

"Iya, itu sudah pernah ada. Namanya orang boleh saja berteori. Tapi terkadang kan enggak semudah yang dibayangkan. Teori boleh, tetapi praktek di lapangan kan kadang enggak gampang," ujar Teguh saat dihubungi, Jumat, 17 Februari 2017.

Baca: Antisipasi Banjir, Ahok Akan Tutup Lubang Saluran ke Sungai

Menurut Teguh, pihaknya telah membuat sumur artesis atau sumur dalam di sejumlah titik sebagai penanggulangan masalah untuk menampung debit air saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Sumur artesis biasanya digunakan pada bangunan-bangunan industri, seperti pabrik, apartemen, perhotelan, rumah sakit, dan sebagainya karena kebutuhan air bersih yang sangat besar.

"Bahkan, meminta yang namanya perizinan mendirikan bangunan pasti kami haruskan membuat sumur resapan. Ada kok tertuang semua peraturannya, dan itu dilaksanakan," ujar Teguh.

Baca: Soal Banjir Jakarta, Ini Solusi Ahok dan Anies

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, Teguh menuturkan program pembangunan sumur artesis atau sumur resapan sering mengalami hambatan karena adanya perbedaan jenis tanah di sejumlah wilayah Jakarta. Menurut Teguh, tidak semua jenis dan kedalaman tanah sesuai untuk membangun sumur.

Dia mencontohkan, di wilayah utara, tanahnya adalah tanah lempung yang tidak bisa menyerap air. "Karena berbeda kan yang namanya tanah merah dan tanah lempung. Air itu kan ada yang bisa terserap, tapi ada juga yang tidak. Jadinya mengambang. Itu juga harus diperhatikan," kata Teguh.

Menurut dia, pihaknya juga telah memetakan beberapa wilayah yang bisa diterapkan konsep tersebut. "Bahkan kami sudah mapping-mapping daerah-daerah yang memang rawan genangan, terutama seperti daerah di selatan. Bahkan di tingkat sekolah-sekolah SD, semua kami buatkan," ujar Teguh. Selain itu, pemerintah tetap membuat lubang resapan seperti biopori serta ruang terbuka hijau.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

12 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

19 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

27 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

29 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

39 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

48 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

49 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

52 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

53 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

53 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.