TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menampik tuduhan pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dilakukan pekan lalu sebagai tindakan politis demi mendongkrak suara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta putaran kedua.
Pembagian KJP yang dilakukan di kantor-kantor pemerintah tersebut dikritik oleh Wakil Ketua Tim pemenangan Anies-Sandi Muhammad Taufik. Menurut dia, pembagian KJP itu tidak beretika dan melanggar aturan. Taufik mengatakan seharusnya pembagian KJP dilakukan di sekolah.
"Makanya saya, kalau mau ngomong politis, kenapa enggak bilang itu politis juga? Ada 190 ribu KJP tidak dibagikan tahun lalu. Jadi Desember lalu banyak orang enggak dapat KJP. Sampai Januari, ada 190 ribu," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis, 2 Maret 2017.
Ahok justru berbalik menuding ada pihak yang sengaja menunda pemberian KJP pada saat ia tengah menjalani masa cuti kampanye. "Itu kenapa bilang enggak dibilang politis (kalau ada) orang Bank DKI mau menjatuhkan saya?" katanya.
Baca: Kartu Jakarta Pintar Dibagikan 1 Desember
Namun, Ahok mengatakan, pembagian KJP itu dilakukan untuk mengejar keterlambatan akibat ada masalah lelang penyuplai kartu yang juga telat. Untuk itu, setelah kembali aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengatakan harus mengejar ketertinggalan tersebut. "Ini bukan barang baru. Ini yang tertunda di Desember dan Januari," ucapnya.
Ahok justru menuturkan, jika ia ingin mengaitkan pembagian KJP dengan kegiatan politik, dia bisa saja beranggapan keterlambatan pembagian KJP justru merugikan dirinya dalam pilkada putaran pertama. Menurut Ahok, ribuan warga Jakarta yang tidak menerima KJP akhirnya banyak yang tidak memilih dirinya pada 15 Februari lalu.
Selain itu, mereka yang tidak menerima KJP ikut berdemonstrasi menolak dirinya. "Kamu kira yang terima KJP enggak ikut demo saya? Mereka terima KJP ikut demo, enggak pilih saya kok. Itu di Luar Batang pasar ikan yang tinggal di rusun semua anak terima KJP di rusun. Pilih saya enggak? Enggak, tuh. Biasa saja," ujar Ahok.
LARISSA HUDA