TEMPO.CO, Jakarta - Dinding ruang kelas V A Sekolah Dasar Negeri Kalibaru 2, Jalan M. Nasir, Kelurahan Cilodong, Kota Depok, ambruk dinihari kemarin. Beruntung, wali kelas telah mengantisipasi semua murid kelas V A sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Kepala SDN Kalibaru 2 Tita Rosita mengatakan, sejak Kamis pekan lalu, beberapa bagian di dinding kelas itu telah retak. Bahkan, sehari setelah retak, satu per satu plesteran dinding terkupas. "Plesterannya sudah jatuh satu per satu sejak pekan kemarin," ucap Tita, Jumat, 3 Maret 2017.
Baca juga: Terus Diguyur Hujan, Ini Titik Banjir dan Longsor di Depok
Ia berujar, karena plesteran bangunan terus mengupas, akhirnya sekolah berinisiatif mengosongkan ruang kelas pada Selasa lalu. Murid dipindahkan ke ruang kelas lain karena sekolah khawatir bangunan tersebut ambruk.
Apalagi, pada Rabu lalu, hujan dan angin kencang menerpa kawasan sekolah. Diperkirakan, bangunan tersebut ambruk dinihari kemarin setelah diterpa hujan dan angin terus menerus.
"Kamis pagi, kami lihat dinding kelas sudah ambruk," ujarnya.
Karena takut kejadian tersebut merembet ke ruangan lain, sekolah berinisiatif memindahkan siswa kelas III A dan B ke ruang kelas lain. Jadi sekarang tinggal tujuh dari sepuluh kelas yang masih bisa digunakan. "Total ada 12 rombongan belajar. Sekarang tiga kelas jadi masuk siang," tuturnya.
Ia mengatakan gedung SDN Kalibaru 2 berdiri sejak 1975. Gedung berusia 42 tahun tersebut pernah direhabilitasi pada 2002. "Namun yang direhab hanya atapnya," ucapnya. "Tahun 2014, gedung juga mendapatkan rehab, tapi bukan kelas yang dindingnya ambruk."
Saat kejadian, aparatur pemerintahan dari tingkat lurah, camat, Dinas Pendidikan, serta Dinas Perumahan dan Permukiman telah melihat kondisi bangunan yang ambruk. "Pemerintah berjanji segera memperbaiki," ujarnya.
Simak juga: Beli Lahan untuk Alun-alun, Depok Siapkan Dana 164 Miliar
Kepala Dinas Pendidikan Mohammad Thamrin menuturkan pihaknya akan segera memperbaiki gedung sekolah yang ambruk dari biaya tidak terduga. "Masih diinventarisasi berapa kebutuhan untuk merehabnya," katanya.
IMAM HAMDI