TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan biaya proyek mass rapid transit (MRT) bertambah sekitar Rp 15 triliun menjadi Rp 38 triliun. Penambahan berasal dari penyesuaian terhadap inflasi dan perpanjangan rute fase dua. “Dalam perencanaan awal, totalnya itu Rp 23 triliun,” kata dia Jumat pekan lalu.
Tuty menjelaskan, rute MRT fase dua semula membentang 8,5 kilometer dari Bundaran HI ke Kampung Bandan, Jakarta Utara. Stasiun MRT di Kampung Bandan berlokasi di lahan PT Kereta Api Indonesia yang sekaligus akan berfungsi sebagai depo. Namun, rencana itu batal dan Kampung Bandan hanya akan menjadi stasiun.
Baca Juga:
Baca: Percepat Pembangunan Fase Kedua, PT MRT Teken MoU dengan Ancol
Penyebabnya, Tuty mengatakan PT Kereta Api Indonesia sebagai pemilik tanah sudah bekerja sama dengan pihak lain tanpa menyebut perusahaannya untuk penggunaan lahan tersebut. Pemerintah Jakarta lalu memindahkan lokasi depo ke Ancol Timur dengan menambah panjang rutenya 6,1 kilometer. Penambahan biaya dan perpanjangan rute itu lalu dilaporkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang mengurus pemberian pinjaman dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Menurut Tuty, lahan seluas sekitar enam hektare di Ancol Timur dipilih lantaran dimiliki PT Pembangunan Jaya Ancol yang berstatus sebagai badan usaha milik daerah. Lokasi baru itu juga diyakini akan menguntungkan MRT dan Pembangunan Jaya masing-masing dari sisi tambahan penumpang dan pengembangan kawasan sekitar stasiun atau depo.
PT MRT Jakarta dan PT Pembangunan Jaya Ancol sudah menandatangani nota kesepahaman untuk penggunaan lahan yang dimaksud pada Jumat pekan lalu di Balai Kota. “Value mereka menjadi lebih tinggi,” ujar Tuty.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar mengatakan rute Bundaran HI-Ancol Timur akan terdiri dari 13 stasiun. Tujuh di antaranya berada di jalur bawah tanah dan sisanya di jalur layang. “Rencananya dibangun 2019 dan selesai 2021,” kata dia.
Sebelum konstruksi itu dimulai, William mengatakan MRT Jakarta harus bikin perencanaan rute tambahan Kampung Bandan-Ancol Timur. Pun dengan rancangan depo yang bagian atasnya sudah dipastikan menjadi kawasan terintegrasi antara properti dan bisnis lainnya.
Selengkapnya baca di sini
LINDA HAIRANI