TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad meminta pemerintah pusat merevitalisasi situ yang ada di Depok untuk mengurangi banjir di Jakarta. Menurut dia, revitalisasi adalah salah satu upaya menangkal banjir di Jakarta dengan menahan laju air hujan dari hulu yang berada di Bogor dan Depok.
"Di Depok ada 26 situ yang aset kepemilikannya tercatat di Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Kalau 50 persen ditata, saya yakin bisa mengurangi banjir di Jakarta," kata Idris, Senin, 6 Maret 2017.
Idris mengungkapkan rencana kerja sama revitalisasi situ sudah terbentuk sejak era Gubernur Fauzi Bowo. Namun, saat kepemimpinan Foke—sapaan Fauzi—proyek revitalisasi situ terhambat di Kementerian PUPR. Sehingga, kata dia, rencana tersebut belum bisa terealisasi. Bahkan, ketika Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta, komitmen merevitalisasi situ di Depok juga sudah dilakukan.
Baca: Pembangunan Waduk Ciawi Ditargetkan Selesai 2019
Namun, karena ketidakjelasan regulasi, kegiatan revitalisasi situ menjadi terhambat. "Seharusnya, kementerian memberikan rekomendasi melalui SK Dirjen untuk melakukan pengelolaan situ. Sebab, sekarang situ bukan kewenangan kota lagi," ujarnya.
Kepala Badan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Depok Hardiono mengatakan telah berupaya mengatasi banjir di Depok dan Jakarta. Bahkan Depok telah memperketat perizinan di daerah sempadan situ yang merupakan daerah perlindungan dan tangkapan air. "Pembangunan di sempadan sudah sangat diharamkan," ucapnya.
Selain itu, sejak awal proses perencanaan tol Jagorawi-Cinere, pemerintah kota berharap pihak investor tol juga dapat berperan menangani banjir di Kelurahan Tugu. Banjir di kelurahan tersebut disebabkan tumpahan air dari situ Pengarengan dan Kali Laya, yang berada dekat dengan pembangunan tol.
Sebagai upaya penanganan telah dilakukan pembangunan sodetan dari Situ Pengarengan ke Sungai Sugutamu yang merupakan anak sungai Ciliwung. "Depok terus mengawal proses perencanaan dan realisasi fisik pembangunannya," tuturnya.
Selain itu, untuk mengatasi banjir di beberapa kawasan di Depok, pemerintah telah mengalokasikan anggaran khusus. Ada tiga lokasi banjir yang ditangani pada 2016, yaitu Perumahan Permata Depok Kampung Utan di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung; Perumahan Puri Anggrek Mas di Kelurahan Rangkapan Jaya; dan Kali Cipinang di Kelurahan Sukamajubaru, Kecamatan Tapos.
Sedangkan untuk mencegah bencana banjir yang kerap terjadi di kawasan Perumahan Bukit Cengkeh, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, akibat jebolnya tanggul Kali Laya, pada 2016, pembuatan Detail Engineering Design kali tersebut telah diselesaikan. "Banjir memang menjadi permasalahan pembangunan di setiap kota," kata dia.
IMAM HAMDI
Baca juga: Ahok Tak Komentar Soal Kabel Penyebab Banjir Dibilang Lebay