Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi Masih Tunggu Hasil Labfor  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi. technosamrat.com
Ilustrasi. technosamrat.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi menemukan dugaan unsur tindak pidana dalam kasus ambruknya atap Sekolah Menengah Atas Negeri 1 di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Dalam kejadian pada 28 Februari 2017, sebanyak 27 pelajar mengalami luka-luka.

"Kami masih menunggu hasil laboratorium untuk menyimpulkan penyebab ambruknya atap tersebut," kata Kepala Polres Metro Bekasi Komisaris Besar Asep Adi Saputra, Kamis, 9 Maret 2017.

Ia mengatakan penyidik melibatkan auditor independen, yakni ahli bangunan dan konstruksi serta pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian RI. Hasilnya, kata dia, paling lambat dua pekan lagi. "Kami tidak bisa menyimpulkan penyebab ambruknya atap," ujarnya.

Baca: Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana

Asep mengatakan pihaknya telah meminta keterangan tujuh saksi dalam kasus ambruknya atap SMA Negeri 1 Muara Gembong. Dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan unsur pidana yang menyebabkan kerugian materiil dan korban luka-luka. "Belum ada penetapan tersangka," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan tujuh saksi yang diperiksa antara lain kepala sekolah berinisial AM; ketua panitia program pembangunan, HAK; bendahara sekolah, MS; anggota komite sekolah, DD; wakil ketua komite sekolah, MM; pemborong konstruksi baja ringan, NP; dan BS, pekerja konstruksi baja ringan. "Kami masih mendalami," ucapnya.

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi Andensyah mendesak kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan ihwal kasus ambruknya atap itu. "Harus ada pihak yang bertanggung jawab atas ambruknya atap sekolah tersebut," katanya.

ADI WARSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

30 Agustus 2018

Suasana belajar mengajar di sekolah SDN Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, Kamis 30 Agustus 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

Siswa-siswa SD Negeri Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, sejak tiga tahun terakhir terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan kursi.


Sekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi

12 Juni 2017

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Perlemen Senayan, Jakarta, 25 April 2017. Rapat ini membahas laporan pemeriksaan semester I BPK RI tahun 2016 serta rencana kerja Pemerintah tahun 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi

Pimpinan Pusat IPNU menolak gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang memberlakukan kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan.


Menteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit

12 Juni 2017

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Menteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan sudah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) tentang lima hari sekolah dalam sepekan.


Plafon Ambrol, Ruang Kelas di SD Sawangan 2 Dikosongkan  

6 April 2017

Plafon ambruk di ruang kelas SDN Sawangan 2, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, 4 April 2017. TEMPO/Imam Hamdi
Plafon Ambrol, Ruang Kelas di SD Sawangan 2 Dikosongkan  

Dinas Pendidikan Kota Depok meminta SDN Sawangan 2 mengosongkan empat ruang kelas di lantai dua gedung sekolah tersebut.


Lebih dari 9.000 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Rusak

5 April 2017

TEMPO/Prima Mulia
Lebih dari 9.000 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Rusak

Dinas Pendidikan sudah mengajukan anggaran pada APBD 2017 untuk memperbaiki dan merenovasi bangunan kelas yang rusak itu.


Hujan dan Angin Kencang, Plafon SDN Sawangan Ambruk  

5 April 2017

TEMPO/Prima Mulia
Hujan dan Angin Kencang, Plafon SDN Sawangan Ambruk  

Wali Kelas VI A SDN Sawangan 2 Nia Oktaria tidak menyangka plafon ruang kelas tempatnya biasa mengajar ambruk. "Padahal terlihat kokoh."


Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana

8 Maret 2017

TEMPO/Suryo Wibowo
Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana

Kontruksi bangunan tidak laik sehingga mengakibatkan kerugian harta benda dan mencelakakan orang lain.


Atap SMAN 1 Muara Gembong Runtuh, DPRD: Salah Pilih Material

7 Maret 2017

TEMPO/Suryo Wibowo
Atap SMAN 1 Muara Gembong Runtuh, DPRD: Salah Pilih Material

Dengan kondisi material itu bangunan sekolah tidak mungkin bertahan untuk sepuluh tahun.


278 Sekolah Rusak, Depok Siapkan Anggaran Rp 51 Miliar  

5 Maret 2017

Para murid Sekolah Dasar Negeri Sukmajaya 3 mengikuti kegiatan belajar mengajar di teras rumah di Jalan Bahagia, Kecamatan Sukmajaya, Depok Timur, Depok, Jawa Barat, Rabu (30/11). Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di teras rumah kepala sekolahnya tersebut terpaksa  dilakukan karena tidak mendapatkan tempat untuk penampungan sementara saat bangunan sekolahnya sedang diperbaiki. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
278 Sekolah Rusak, Depok Siapkan Anggaran Rp 51 Miliar  

Pemerintah Kota Depok menggelontorkan Rp 51,1 miliar untuk memperbaiki 278 dari 318 unit sekolah negeri yang rusak.


Bangunan Lapuk, Dinding SD Negeri Cilodong di Depok Ambruk

3 Maret 2017

Dindin ruang kelas SDN Kalibaru 2 Cilodong, ambruk, Kamis dini hari, 2 Maret 2017. Bangunan yang telah lapuk tersebut tidak kuat menahan terpaan hujan dan angin kencang di kawasan sekolah. TEMPO/Imam Hamdi
Bangunan Lapuk, Dinding SD Negeri Cilodong di Depok Ambruk

Bangunan sekolah berdiri sejak 1975 dan hanya direhabilitasi bagian atapnya pada 2002.