TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan di Jalan Margonda Raya, Depok, tiap hari kian parah. Untuk mengurainya, polisi akan memberlakukan sistem lawan arus atau contraflow di ruas Jalan Juanda hingga Margonda mulai Senin, 13 Maret 2017.
Rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan untuk mengurangi beban kemacetan di jam sibuk pada pukul 06.00-08.00 dan sore pada 16.00-18.00.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Sutomo mengatakan contraflow akan diuji coba untuk menindaklanjuti permintaan warga Depok, yang setiap pagi dan sore terjebak macet di Jalan Juanda dan Margonda.
"Pagi hari warga Depok menuju Jakarta untuk bekerja, dan sore hari kembali. Ini menjadi penyebab kemacetan di sekitar Juanda dan Margonda," kata Sutomo, Ahad, 12 Maret 2017.
Baca: Depok Kucurkan Rp 49 Miliar untuk Penataan Margonda
Pada pagi hari, contraflow akan mulai dilakukan di u-turn depan Soto Kudus, Jalan Juanda. Kendaraan yang menuju Jalan Margonda akan memakai satu jalur kendaraan yang menuju Jalan Raya Bogor, melalui Jalan Juanda.
Setelah itu, kendaraan akan keluar melalui u-turn depan Toyota di Jalan Margonda, Depok, untuk meneruskan jalan menuju Jakarta. "Kalau pagi hari jalan dari Jakarta menuju Depok sepi. Jadi kami gunakan satu jalur untuk contraflow."
Total panjang jalan yang dilakukan contraflow pada pagi hari mencapai satu kilometer dari Jalan Juanda menuju Margonda. Sedangkan pada sore hari, contraflow akan dilakukan mulai di u-turn depan Deborah sampai u-turn Toyota.
Rekayasa lalu lintas sore hari ini, akan menggunakan satu jalur kendaraan dari Depok menuju Jakarta. Total pengalihan arus dilakukan satu kilometer di sepanjang Margonda tersebut. "Untuk pembatas kendaraan yang melewati contraflow akan dipasang cone-cone, yang juga akan dijaga polisi," ujarnya.
Puluhan polisi akan disiapkan di empat titik u-turn di sepanjang Jalan Juanda dan Margonda yang menjadi lokasi contraflow. Selain itu, polisi telah melakukan sosialisasi terhadap rencana ini selama sepekan melalui spanduk dan informasi di berbagai media.
Menurut dia, contraflow akan terus dilakukan untuk mengatasi kemacetan di jalan tersebut sampai jalan tol Cinere-Jagorawi selesai dikerjakan. "Disesuaikan kebutuhan. Kalau target kami sampai tol selesai dibangun."
Ia mengungkapkan contraflow hanya akan dilakukan pada Senin-Jumat atau hari kerja. Sedangkan di akhir pekan atau hari libur contraflow tidak akan dilakukan. "Sebab, akhir pekan Depok, sangat padat di dua jalur kendaraan yang ada," ucapnya.
Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Depok Ari Manggala mengatakan contraflow akan menjadi obat sementara untuk mengatasi kemacetan di Jalan Juanda dan Margonda. Soalnya, solusi untuk mengatasi kemacetan di Juanda, adalah dengan menambah satu lajur kedua sisi jalan tersebut.
"Besok kami akan mantau juga. Kami akan bantu juga direkayasa traffic light-nya," ujarnya.
Ia menuturkan pada jam sibuk kendaraan di Jalan Margonda hanya mampu jalan dengan kecepatan maksimal 30-0 kilometer per jam. Padahal, kecepatan ideal kendaraan di jalan dalam kota mencapai 70 kilometer per jam.
Adapun titik kemacetan terparah Depok terjadi selama dua jam di pagi dan sore hari. Pagi hari kemacetan terparah terjadi pukul 07.00-09.00 dan sore pada 17.00-19.00. "Tapi, sebenarnya kemacetan di Margonda masih mengalir. Yang macet paling parah di Jalan Raya Sawangan."
IMAM HAMDI