TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengatakan perubahan iklim yang berpengaruh pada kondisi di Kepulauan Seribu membuat musyawarah perencanaan dan pembangunan (musrenbang) tahun ini difokuskan pada upaya inovatif sera kreatif.
“Perubahan iklim ini sangat berdampak pada daerah pesisir,” ujar Budi di kantornya, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Rabu, 22 Maret 2017. Menurut Budi, iklim saat ini melenceng dari perkiraan. Pergerakan angin barat, ucap Budi, normalnya sudah selesai pada Desember 2016.
Baca: Siklon Tropis Datang, Cuaca di Indonesia Bakal Ekstrem
Namun, hingga saat ini, terjadi beberapa kali pergerakan ekstrem angin barat. “Turun hujan dengan intensitas tinggi dan terjadi ombak besar,” tutur Budi. Perubahan iklim tersebut, kata Budi, amat berpengaruh pada kelangkaan dan ketahanan pangan.
Baca juga: Warga Kepulauan Seribu Mengeluh Soal Air Tawar ke Anies
“Kami ingin menyediakan lahan di Pulau Tidung Kecil serta Pulau Payung sebagai pusat sayur dan buah,” ucap Budi. Solusi lain, ujar Budi, pihaknya akan membuat program prioritas pengamanan pulau dari abrasi dengan pembangunan tanggul dan pemecah ombak. “Dan penyediaan air bersih dengan mengolah air laut menjadi air tawar,” ujar Budi.
LARISSA HUDA