TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Tanah Tinggi, Batuceper, Kota Tangerang bakal dipercantik dengan lukisan mural oleh sekitar 30 street arts artis dari berbagai kota di Indonesia dan Malaysia.
Acara ini merupakan bagian dari Tangerang Street Art Festival, ajang dua tahunan mural dan grafiti yang digelar mulai Jumat 24 Maret hingga Sabtu 26 Maret 2017.
Sedikitnya 30 street art artis dari berbagai kota diantaranya Gardu House Family Jakarta, GENC+, Nobich, Nide, STMY, Palang Pintu Squad (Tangerang), Dian S (Aceh), GIMS (Bandung), Paypaypow (Depok) Akid One (Malaysia) ikut terlibat dalam menghias Kampung Tanah Tinggi, Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Batuceper Kota Tangerang.
Ketua Panitia TSAF Ivan Shano, kepada Tempo mengatakan dipilihnya Kelurahan Tanah Tinggi ini bukan tanpa alasan. Mengangkat tema local pride (kebanggaan lokal), TSAF ini menghiasi tembok-tembok rumah-rumah penduduk dengan gambar-gambar atraktif, khas graffiti.
"Di sini dulu dikenal sebagai daerah bronx atau daerah rawan konflik karena kerap ada pertikaian antar suku, kami ingin menunjukkan kepada dunia ternyata kampung ini sekarang ramah dan memiliki kearifan lokal dengan dihias mural,"kata Shano, hari ini.
Lurah Tanah Tinggi Hadi Ismanto menyambut baik kegiatan komunitas ini. "Kami menilai positif setelah dikenal kampung hijau kini menjadi kampung mural,"kata Hadi.
Salah satu street art artis GENC+ yang menyingkat namanya Gilang Narasrestha Candraditya mengatakan senang bergabung karena mural merupakan bagian mengekspresikan ide kreatif ke dalam bentuk visual.
"Senang karena gambar saya bisa dinikmati publik, lebih dari itu dengan festival ini mengasah kemampuan untuk menggambar lebih berkarakter,"kata Gilang, pelajar kelas 11 SMA di Kabupaten Tangerang.
Adapula Street art artis bernama Julia Intan Puspita (JIPS) dari Surabaya. Ia merupakan mahasiswi jurusan desain komunikasi visual (DKV). "Ini pertama kali saya ikut mural di luar daerah, di Surabaya beberapa spot seperti eks Doly, Kenjeran saya ikut. Festival seperti ini menarik apalagi jika pemerintah daerah terlibat, seperti di Tangerang ini,"kata Julia.
Mural di tembok-tembok penduduk ini di disambut antusiasme warga Kampung Tanah Tinggi. Menurut Miing, panitia TSAF, dari sekitar 50 spot yang tersedia warga meminta tambahan 20 spot lagi. "Warga yang sebelumnya didata tidak mau digambar temboknya sekarang meminta setelah lihat tembok tetangga menjadi indah setelah digambar,"kata Miing.
AYU CIPTA