TEMPO.CO, Bekasi - Demonstrasi yang dilakukan massa dari Majelis Silaturahmi Umat Islam Bekasi sudah kesekian kalinya. Bahkan, demo yang dilakukan sempat memblokir Jalan Raya Ahmad Yani di depan kantor Wali Kota Bekasi. Namun, kali ini unjuk rasa yang berlangsung di depan gedung gereja Santa Clara di Jalan Lingkar Utara, berlangsung ricuh.
Perwakilan dari demonstran, Imran Nasution, mengatakan aksi demonstrasi dilakukan karena pembangunan Gereja Santa Clara tidak beres perihal proses perizinannya. “Seperti pemalsuan tanda tangan persetujuan dari warga,” kata Imran, Jumat, 24 Maret 2017.
Baca: Polisi Tembaki Massa Penolak Gereja Santa Clara Bekasi
Meski ada yang janggal, Sekretaris Lembaga Dakwah Asy-Syam Bekasi itu menilai pemerintah tetap mengeluarkan izin pembangunan gereja tersebut. Aksi demonstrasi pun digelar beberapa kali. “Namun, pemerintah tetap menolak mencabut izin pembangunan gereja,” ujar Imran.
Pada Agustus 2015, demo digelar di depan kantor Wali Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani. Bahkan, massa sempat memblokir jalan raya tersebut. Walhasil, terjadi kemacetan panjang di jalur tersebut. Hari ini, aksi demonstrasi kembali digelar dan berujung ricuh.
Baca juga: Massa Berunjuk Rasa Tolak Pembangunan Gereja Santa Clara Bekasi
Aparat kepolisian yang melakukan pengamanan membubarkan paksa para pengunjuk rasa. Petugas kepolisian dari Kepolisian Resor Bekasi dan Kepolisian Sektor Bekasi Utara terpaksa menembakkan gas air mata ke arah demonstran, karena terus berusaha merangsek ke area pembangunan gereja.
ADI WARSONO