Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pejuang Komarudin Abadi di Penggilingan Cakung

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Anak-anak bermain sepeda di depan Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok, Penggilingan, Jakarta (30/8). Pemprov DKI Jakarta menyediakan ratusan unit rusun di Cluster A bagi warga relokasi program normalisasi Waduk Ria Rio. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Anak-anak bermain sepeda di depan Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok, Penggilingan, Jakarta (30/8). Pemprov DKI Jakarta menyediakan ratusan unit rusun di Cluster A bagi warga relokasi program normalisasi Waduk Ria Rio. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hari, puluhan ribu pengendara melintasi Jalan Komarudin, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Warga yang tinggal di sebelah kiri dan kanan jalan yang menghubungkan Jalan Raya Bekasi dengan Jalan Raya Penggilingan tersebut banyak yang tidak tahu asal-usul nama tersebut. “Jalan Komarudin diambil dari nama pejuang Cakung yang gugur ditembak tentara Sekutu-Inggris dalam revolusi 1945," kata Ketua RW 05, Penggilingan, Acep Riyadi, Kamis lalu.

Dari cerita para tokoh masyarakat Cakung, Acep mengetahui Komarudin merupakan seorang pemuda asli Cakung yang memiliki keberanian melawan tentara Sekutu-Inggris. "Dia yang mempertahankan daerah sini, dari Ujung Karawang sampai Buaran," ujar Acep, 45 tahun, yang putra asli Cakung itu.

Komarudin gugur terkena hantaman mitraliur tentara Sekutu. "Dikuburnya juga di sini," kata Acep, menunjuk Jalan Komarudin. Namun, belakangan kerangkanya dipindahkan keluarganya ke permakaman. "Keluarganya juga sudah tidak ada yang tinggal di sini lagi," kata dia.

Setelah Cakung, Cilincing, dan sebagian Pondok Gede—yang sebelumnya bagian dari wilayah Kabupaten Bekasi—masuk wilayah DKI Jakarta pada 1976, jalan yang semula bernama Jalan Swadaya dan Jalan Pisangan Bulak itu diganti menjadi Jalan Komarudin pada 1988. Warga Cakung juga mengabadikan nama Komarudin sebagai nama kompetisi sepak bola, yakni Komarudin Cup.

Seorang cucu Komarudin, Iskandar Syah, mengatakan dari cerita lisan dan buku Bekasi Dibom Sekutu karya sejarawan Ali Anwar, dia mengetahui Komarudin merupakan seorang dari 25 orang pemuda pejuang yang meninggal saat bertempur melawan Sekutu di Cakung pada 29 November 1945.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu, kata dia, tentara Sekutu hendak mengambil 26 pasukannya yang ditawan di tangsi polisi Bekasi. Mereka merangsek menggunakan satu batalion infanteri dibantu artileri, tentara Punjab ke-1/16, Squadron Kavaleri FAVO ke-11, Pasukan Perintis ke-13, Pasukan Resimen Medan ke-37, dan Detasemen Kompi Medan ke-69. Namun, Sekutu tak bisa menembus Bekasi, karena ditahan para pejuang di Cakung. Komarudin dan rekan-rekannya sempat melontarkan granat, sehingga menewaskan beberapa tentara Sekutu.

"Tentara Sekutu marah, menembaki para pejuang, dan membakar rumah-rumah rakyat menggunakan bom-bom pembakar," kata dia. Sedikitnya 13 pejuang gugur, termasuk dua jagoan Cakung, Komarudin dan Naif.  “Jalan Komarudin merupakan saksi sejarah kegigihan pejuang Cakung," katanya.

AFRILIA SURYANIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Hartono Puji Sumur Resapan Cegah Banjir Food Station, Libatkan ITB

4 Januari 2023

Sumur resapan yang dibangun di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan mendadak viral dan menjadi bahan keributan di media sosial.
Heru Budi Hartono Puji Sumur Resapan Cegah Banjir Food Station, Libatkan ITB

Muhammad Anwar mengatakan sumur resapan yang dibangun Pemerintah Kota berbeda dengan yang dibangun Dinas Sumber Daya Air (SDA).


DBD Mengancam di Musim Hujan, Pemkot Jakarta Timur Ajak Warga Waspada

25 November 2022

DBD DI INDONESIA MENGKHAWATIRKAN DITENGAH PANDEMI CORONA. Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
DBD Mengancam di Musim Hujan, Pemkot Jakarta Timur Ajak Warga Waspada

Pemerintah Kota Jakarta Timur mengimbau seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi demam berdarah dengue (DBD).


Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

25 September 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September 2022. TEMPO/Lani Diana
Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

Wagub DKI Riza Patria mengatakan rencana perubahan nama jalan di Jakarta sudah disusun, tapi belum bisa diumumkan


Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

16 September 2022

Pengerjaan pembangunan jalan Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang Segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) menargetkan penyelesaian jalan ini pada tahun 2021. Tempo/Tony Hartawan
Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

Anggota DPRD DKI Agustina Hermanto alias Tina Toon menerima aduan warga yang menolak perubahan nama jalan di Kelapa Gading.


Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

16 Juli 2022

Kendaraan melintasi Jalan H Bokir Bin Dji'un yang sebelumnya bernama Jalan Raya Pondok Gede ruas Jalan Raya Bogor - Tamini di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2022. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

Wagub DKI Jakarta Riza Patria berharap masalah perubahan nama jalan ini dibicarakan baik-baik dengan DPRD DKI tanpa perlu menggelar pansus


Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

3 Juli 2022

Warga membentangkan spanduk penolakan perubahan nama jalan di Batu Ampar, Jakarta Timur, Kamis, 30 Juni 2022. ANTARA/Yogi Rachman
Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

Pemkot Jakpus bakal mengumpulkan seluruh ketua RT dan RW yang terdampak perubahan nama jalan


Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

26 Juni 2022

Papan nama Jalan Mpok Nori juga telah terpasang menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Selasa 22 Juni 2022.TEMPO/Annisa Apriliyani
Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

Hardiyanto Kenneth meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertanggungjawab atas dampak sistemik yang ditimbulkan dari perubahan nama 22 jalan.


Rumah Kaca di Tiap Kecamatan, Target Pemerintah Kota Jakarta Timur

4 Juni 2021

Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock
Rumah Kaca di Tiap Kecamatan, Target Pemerintah Kota Jakarta Timur

Diah yakin jika ada contoh budi daya tanaman seperti budi daya di rumah kaca, masyarakat juga akan mengikuti.


Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jakarta Timur Gelar Tanam Serentak

4 Juni 2021

Ilustrasi menanam pohon. Kredit: Tourism New Zealand
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jakarta Timur Gelar Tanam Serentak

Diah berharap momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia dapat meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan.


Tangani Banjir, Pemerintah Kota Jakarta Timur Koordinasi dengan Bekasi

10 Maret 2021

Ilustrasi Banjir/ ANTARA/FOTO/ Fakhri Hermansyah
Tangani Banjir, Pemerintah Kota Jakarta Timur Koordinasi dengan Bekasi

Anwar mengatakan bahwa masalah administrasi terkadang menjadi salah satu penghambat pemerintah daerah dalam menangani banjir.