TEMPO.CO, Jakarta - Kementrian Pertanian menjadikan area seluas 70 hektare yang di Jalan Tentara Pelajar, Kota Bogor sebagai Taman Sains dan Teknologi Pertanian (TSTP) yang dibuka untuk masyarakat umum.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementrian Pertanian Dr Muhammad. Syakir mengatakan dijadikannya kawasan inovasi teknologi pertanian sebagai taman dan dibuka untuk umum agar semua hasil inovasi dan teknologi pertanian moderen yang ditemukan oleh para peneliti Balitbang Pertanian,
Baca juga: Dengan 1 Tiket Bisa Kunjungi Kebun Raya Bogor dan 2 Museum
"Ada ratusan inovasi teknologi pertanian moderen yang dihasilkan peneliti kami, yang dapat digunakan untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan," kata dia pada wartawan, Minggu 26 Maret 2017.
Dia mengatakan, taman yang dirancang Balitbang Pertanian ini memberikan edukasi kepada masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, dosen, peneliti terutama petani di Indonesia jika memang dunia pertanian tidak akan maju tanpa ada campur tangan teknologi pertanian.
"Teknologi sangat membantu meningkatkan pertanian meski biaya produksi ditekan
Dia berharap keberadaan Taman Sains dan Teknologi Pertanian atau TPSTP tersebut menjadi icon dan wahana wisata baru di Bogor, yang menjadi tujuan masyarakat terutama pelajar, mahasiawa, peneliti tetutama kelompok tani di Indonesia sama halnya seperti Kebun Raya Bogor.
"Kami juga menggandeng Pemerintah Kota Bogor dan instansi lain bekerja sama untuk mengenalkan Taman Sains ini menjadi pusat inovasi teknologi pertanian moderen," kata dia.
Pada saat Memorandum of Understanding terkait keberadaan Kawasan Inovasi Teknologi Pertanian ini masyarakat dapat berkeliling ke 12 unit kerja yang berdiri di area seluas 71 hektar, dengan titik start dari Kebun Wisata Ilmiah (KWI) dan finish di gedung Agrosinema.
Di kawasan ini ada Taman Sains dan Teknologi Pertanian (TSTP) yang menyediakan unit bursa bibit unggul beragam komoditas perkebunan, diantaranya Pala, Kayu manis, Kemiri minyak, Kemiri molucana, Kakao, Kopi arabika, Jambu mete flotim, Cengkeh, Karet, Kesambi, Makadamia dan Nyamplung, Laja goah, Kapolaga, Serai dapur, Bongle, Akar wangi, Kenei pepet, Temu mangga, Zodia, Kayu urip, Pacar cina, Wijaya kusuma, Gendis, Heura tulang, Sambang darah, Sariawan, Kisaat, Lavender dan Daun sendok, Kelapa sawit, kelapa, dan lain-lain,
"Dikawasan taman sains ini juga ada Kebun Wisata Ilmiah Tanaman Obat (KWITO) yang memang sudah lama dikenal sebagai salah satu objek wisata Kota Bogor bersifat edukatif dengan menyajikan 400 jenis tanaman obat dan tidak kalah dengan agrowisata tematik lain yang ada di Indonesia," kata dia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menanggapi Taman Sains dan Teknologi Pertanian menjadi Icon baru di Kota Bogor ini sempat terkejut dengan adanya Kawasan Agroinovasi.
“Baru pertama kali sekarang masuk di kawasan ini, dan kawasan ini seperti kebun raya, dan memiliki koleksi tanaman komoditi pertanian yang lengkap," kata dia
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan tentang pentingnya keberadaan di Kawasan Inovasi Teknologi Pertanian di kawasan Pertanian Cimanggu ini.
Pertama, lanjut dia, Pemkot bisa bekerja sama dalam konteks konservasi. “Saya melihat banyak sekali jenis-jenis tanaman yang dikoleksi di kawasan ini, tapi saya menginginkan ada pendekatan-pendekatan juga pada tanaman-tanaman khas Bogor, yang mulai langka”, ujarnya.
M SIDIK PERMANA