TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyayangkan penggunaan nama Jakarta Creative Hub, yang dianggapnya sulit dipahami orang awam. Dalam kunjungan ke Jakarta Creative Hub (JCH) di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jumat 31 Maret 2017, Sumarsono mengatakan JCH lebih baik diberi nama Balai Gotong Royong.
"Kalau tukang becak gitu kan gak paham," kata Sumarsono. "Ini sebenarnya balai gotong royong."
Usulan nama dari Sumarsono tersebut bertujuan supaya masyarakat mudah mengucapkannya dan mudah dipahami.
Baca: Resmikan Jakarta Creative Hub, Ahok: Ini Oke Oce yang Nyata
Sumarsono menjelaskan tujuan pembentukan JCH adalah untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas serta menurunkan angka pengangguran. Target utama JCH adalah anak muda kreatif.
"Jadi ini adalah sebuah jembatan, sebuah solusi, satu sisi untuk mengurangi pengangguran sisi lain memacu produktivitas. Kalau digabung keseluruhan akan berdampak pada ekonomi regional DKI (Jakarta)," katanya.
Sumarsono berharap dengan adanya JCH, pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa melahirkan para pengusaha muda dalam satu tahun. Pengusaha ini nantinya akan diberi pelatihan dan fasilitas sebelum keluar dari JCH dan siap menjadi enterpreneur muda.
BENEDICTA ALVINTA | TD