TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bogor mulai membangun ruas jalan alternatif Cibeureum-Citeko, Cisarua, Puncak, pada 2017.
"Mudah-mudahan ini menjadi solusi kemacetan yang kerap terjadi di jalur wisata Puncak setiap harinya, jadi jalur alternatif Citeko-Cibereum perlu dibangun," kata Bupati Bogor Nurhayanti, Rabu, 5 April 2017.
Nurhayanti mengatakan selama ini jalan Cibereum-Citeko sudah ada dan digunakan sebagai jalur alternatif menuju Puncak oleh masyarakat sekitar dan wisatawan.
Baca juga: Idul Adha, 30 Ribu Kendaraan Akan Lalui Jalan Tol Cipali
Jalur alternatif Cibereum-Citeko sebagiannya merupakan lahan milik PTPN VIII. Hal ini, kata Nurhayanti, bukan masalah yang menghambat pembangunan karena Pemerintah Kabupaten Bogor sudah berkoordinasi.
"Antara Pemkab Bogor dan PTPN VIII sudah sepakat jika lahan yang digunakan itu solusinya kerja sama operasi (KSO) dan diharapkan menjadi jalan kabupaten," katanya.
Menurut Nurhayanti, jika jalur alternatif tersebut statusnya menjadi jalan kabupaten, perawatan dan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab Kabupaten Bogor menggunakan dana APBD.
"Tidak hanya menjadi solusi mengurangi kemacetan Puncak, saat jalan alternatif ini dibuka, dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Adang Suptandar mengatakan pihaknya sudah mengajukan survei dan pemetaan jalur alternatif Puncak.
Simak juga: Truk Tangki Terguling, Jalan Tol Ciawi Macet Total
"Ada beberapa jalur yang sempat disurvei untuk pemetaan jalur alternatif, mulai Gadog hingga perkebunan teh milik PTPN," ujar Adang.
Dia mengatakan jalur alternatif baru sebelah selatan ini dari Gadog menuju Pasir Kaliki-Pasir Muncang-Pertigaan Cansebu-Sukagalih-Kampung Lemah Neundeut-Lahan Perhutani Gunung Pangrango Resort sampai Gunung Mas.
M. SIDIK PERMANA