TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3, Setiabudi, Jakarta Selatan, Ratna Budiarti memastikan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolahnya berjalan dengan lancar. Sebab, pihak sekolah telah berkirim surat kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan provider internet untuk menjamin kelancaran ujian.
"Karena itu, yang harus disiapkan adalah listrik dan internet. Termasuk keamanan komputer, kami lengkapi pintu besi. Jadi, tahun ini, ada pengamanan lebih," ujarnya saat dijumpai di halaman sekolah SMAN 3, Senin, 10 April 2017.
Meski pernah ada kabar soal sekolah lain yang kebobolan, Ratna berharap sekolahnya tetap aman hingga ujian nasional berakhir.
Adapun jumlah komputer yang tersedia di SMAN 3 hanya 132 unit, yang dibagi dalam empat ruangan, sementara jumlah siswa 344 orang. Dengan begitu, seluruh peserta ujian nasional dibagi dalam tiga sesi.
Baca: Amankan Ujian Nasional, Peretas Baik Diajak Kerja Sama
Sesi pertama pukul 07.30-09.30, sesi kedua pukul 10.30-12.30, dan sesi terakhir pukul 14.00-16.00. Hari pertama dimulai dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, hari kedua matematika, hari ketiga bahasa Inggris, dan hari terakhir mata pelajaran pilihan.
"Kita tak pinjam laptop siswa. Jumlah siswa ikut ujian lebih banyak dari pada ketersediaan komputer. Tahun lalu, ada 312 siswa. Tahun ini menjadi 344 siswa. Jadi kami menambah satu ruang lab. Kemarin, komputer ada 120 unit, sekarang 132 unit," ujarnya.
Ratna menuturkan tidak ada kendala ruangan selama ujian karena pihak sekolah memiliki ruangan yang sudah tidak digunakan. Selama ujian berlangsung, siswa menempati laboratorium komputer paten yang sudah sering digunakan untuk ujian. Ratna berharap tahun depan ada penambahan infrastruktur.
"Untuk laboratorium, kami harap tahun depan jadi dua shift (sesi). Kami butuh persiapan fisik dengan mengupayakan menambah dua laboratorium komputer di lantai tiga, dan dua kelas pindah ke gedung barat," ucapnya.
LARISSA HUDA