Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Penampar Buruh Minta Maaf, Proses Hukum Jalan Terus

image-gnews
Emilia Yanti, korban insiden penamparan di Tangerang, ditemani penasehat hukum LBH menemui Propam Polda Metro Jaya, 10 April 2017. TEMPO/Aghniadi
Emilia Yanti, korban insiden penamparan di Tangerang, ditemani penasehat hukum LBH menemui Propam Polda Metro Jaya, 10 April 2017. TEMPO/Aghniadi
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 25 aktivis mendatangi kantor Polres Metropolitan Tangerang di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin, 10 April 2017. Mereka protes atas penamparan buruh Emilia Yanti Siahaan, 36 tahun, oleh Ajun Komisaris Besar Danu Wiyata Subroto, yang menjabat kepala satuan intelijen itu.

Koordinator lapangan unjuk rasa yang menamakan diri Reaksi Cepat, Kokom Komalawati mengatakan, protes meluas di berbagai kota. "Permintaan maaf Pak Kapolres dan Pak Danu sudah kami terima, itu bagian dari kekhilafan. Tetapi kami meminta proses hukum terus berjalan," kata Kokom. Ia dan teman-temannya melapor ke Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri hari ini.

Baca:
Video Beredar, Polisi Tampar Buruh Perempuan di Tangerang
Polisi Penampar Buruh Perempuan Dilaporkan ke Propam  

Kokom mengatakan sebagai aktivis buruh di Tangerang dia mengenal baik Danu sebagai aparat kepolisian. Ia paham pasti akan berhubungan dengan kepolisian sehubungan dengan kegiatan buruh. Tapi ia ingin hal ini menjadikan efek jera dan pelajaran bagi aparat lainnya. “Kami hanya ingin melapor ke Propam, tidak melapor secara pidana."

Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan menyatakan bahwa proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. "Kami dalami secara internal di Propam, tim sedang bekerja," kata Harry.

Baca juga:
Polisi Tampar Aktivis Buruh, Kapolres Tangerang Minta Maaf
Buruh Ditampar Polisi, Korban Dipecat dari PT Panarub  

Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) dalam siaran pers yang ditandatangani Rudi HB Daman mengecam tindakan kekerasan Kasat Intelkam Polres Metropolitan Kota Tangerang serta pembubaran paksa aksi damai yang dilakukan buruh Tangerang.

Aksi damai buruh itu mengkampanyekan kasus-kasus perburuhan di Tangerang, di antaranya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.300 buruh PT Panarub Dwi Karya yang tak kunjung dibayarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak:
Nasib Lurah Tertangkap Tangan Diputuskan Baperjakat Sore Ini
Tembak Penyandera di Angkot, Sunaryanto Bakal Diberi Penghargaan

Salah satu buruh yang dipecat adalah Emilia Yanti, yang tak lain korban penamparan Danu. Selama tidak bekerja, Emilia saat ini menjadi sekretaris GSBI pusat.

Selain menuntut agar kekerasan ini diusut tuntas, GSBI juga mendesak Pemkot Tangerang mencabut Peraturan Walikota Tangerang Nomor 2 tahun 2017 yang dianggap merampas kebebasan menyampaikan pendapat. Aturan itu menyebutkan tentang penyelenggaraan penyampaian pendapat di muka umum di Tangerang.

Dalam pasal 12 ayat (2) Peraturan Walikota ini menyatakan bahwa, penyampaian pendapat di muka umum dilarang dilakukan pada waktu: (a) Hari Sabtu dan Minggu, (b) Hari besar nasional dan hari besar lainnya yang ditentukan oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah; dan (c) di luar ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1).

AYUCIPTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

3 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

4 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

4 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

4 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

4 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

32 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

32 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

33 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

33 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

33 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.