TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, meragukan informasi bahwa semua warga rumah susun mendapatkan fasilitas buruk. Keluhan itu, kata Sumarsono, berbeda dengan hasil evaluasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini.
"Sebanyak 96 persen dari evaluasi kami menyatakan mereka (penghuni rusun) sangat happy (senang)," ucap Soni—sapaan Sumarsono—saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 13 April 2017.
Keluhan warga rusun di Jakarta itu mencuat dalam debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Rabu malam, 12 April 2017. Salah seorang warga Rusun Jatinegara mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon yang sedang berdebat, yaitu pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Sang penanya mengaku masih terbebani biaya bulanan dan fasilitas rusun yang buruk. Pria tersebut tidak merinci bagian fasilitas mana yang buruk, seluruhnya atau sebagian.
Sumarsono menuturkan uang yang dibayarkan penghuni rusun bukan untuk pemerintah. Itu merupakan iuran untuk menjaga lingkungan rusun. Masalahnya, banyak penghuni rusun yang menunggak iuran. "Karena banyak yang tidak melunasi iuran, bagaimana bisa lingkungan dijaga?"
Sumarsono mengatakan tidak sedikit warga yang direlokasi ke rusun belum dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, misalnya menggunakan fasilitas secara bersama-sama dan dituntut mau antre.
EGI ADYATAMA