TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asyari di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu, 15 April 2017. Secara simbolis, Presiden Jokowi menabuh beduk dan membubuhkan tanda tangan pada prasasti peresmian masjid itu.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan kehadiran Masjid Hasyim Asyari diperlukan karena selama ini Provinsi DKI Jakarta tidak mempunyai masjid raya. "Alhamdulillah sekarang sudah selesai seratus persen," kata Presiden.
Baca:
Bawaslu DKI: Tak Ada Agenda Ahok Resmikan Masjid Hasyim Asyari
Ahok Batal Dampingi Jokowi, Soni: Semata karena Jadwal Presiden
Ihwal pemilihan nama KH Hasyim Asyari, Presiden ingin mengapresiasi perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama itu. Menurut Presiden, kakek dari Presiden Abdurrahman Wahid itu mempunyai komitmen yang kuat mengamalkan ajaran Islam yang moderat dan ramah. "Kita perlu meneladani beliau."
Masjid Raya Hasyim Asyari dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare dengan luas bangunan 1,7 hektare persegi. Masjid yang dibangun pada September 2014 ini menghabiskan anggaran pendapatan belanja daerah Rp 165 miliar. Masjid dengan dua lantai ini sanggup menampung 12.500 orang.
Baca juga:
Diduga Melanggar Aturan Kampanye, Pria Ini Ditangkap
Diusir Seusai Salat Jumat, Djarot: Ideologi Kita Itu Pancasila
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan penamaan Masjid Hasyim Asyari untuk mengenang jasa pendiri Nahdlatul Ulama itu atas dakwah Islam yang dilakukannya. "Penamaan ini sudah mendapat restu dari pihak keluarga," kata dia.
Ikut hadir dalam acara peresmian, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Agama Lukman Hakim, dan pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono. Tampak juga keluarga Hasyim Asyari, yakni Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid dan Solahuddin Wahid.
ADITYA BUDIMAN