TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menargetkan akan melakukan bedah rumah terhadap sekitar 80 rumah tiap kelurahan. Di Cilincing, Jakarta Utara, telah dilakukan pembedahan 83 rumah. "Dalam setahun, 21 ribu rumah dari 267 kelurahan akan dibedah," ujar Djarot saat kunjungan kerja di kantor Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 18 April 2017.
Untuk pembiayaan bedah rumah, Djarot mengatakan bisa melalui program Bazis dan pendanaan corporate social responsibility (CSR). Pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah juga akan diusahakan. "Tiap rumah alokasi dananya Rp 20 juta," ucap Djarot.
Persyaratan rumah yang dibedah adalah tanahnya harus memiliki sertifikat, girik, dan akta jual-beli. "Yang penting surat kepemilikan yang resmilah," ujarnya.
Djarot menuturkan syarat lain adalah harus sesuai dengan zonasi. Kondisi rumah juga dalam kategori memprihatinkan berdasarkan verifikasi. Selain itu, diutamakan pemilik rumah yang dibedah pekerjaannya serabutan atau berstatus janda.
Penerima bedah rumah pun harus sudah menerima layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Kartu Jakarta Pintar, dan beras untuk masyarakat miskin. "Setelah semua syarat terpenuhi, langsung urus sertifikat dan izin mendirikan bangunan," kata Djarot.
Pengerjaan bedah rumah akan dilakukan pasukan merah dibantu pasukan pelangi serta pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU). Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI telah memiliki 772 anggota pasukan merah yang telah mengikuti pelatihan.
"Proses bedah rumah yang telah kami lakukan pengerjaannya selama tujuh hari," ujar Djarot.
IRSYAN HASYIM | TD