TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heragandhi, membeberkan rencana perusahaannya mengembangkan fungsi Jakarga One menjadi kartu terintegrasi dengan multibank. "Nantinya semua bank bisa masuk Jakarta One dan ini bisa terintegrasi ke semuanya," kata Satya setelah dari Bank Indonesia di Balai Kota, Jumat, 21 April 2017.
Menurut Satya, rencana itu bakal terealisasi dalam waktu dekat. Saat ini, kata Satya, pihaknya sedang melakukan pembahasan mengenai bank mana saja yang akan masuk ke Jakarta One. “Kami menyerahkan keputusan itu ke Bank Indonesia,” ujar Satya.
Baca: Plt Gubernur Sumarsono, Resmikan Kartu Jakarta One
Rencananya, kata Satya, kartu Jakarta One akan bisa digunakan untuk melakukan pembayaran di semua sektor. Mulai membayar transportasi, rumah susun, perumahan, pendidikan, dan berbagai jenis lainnya. Pemerintah berharap dapat menggunakan kartu ini untuk memetakan kebutuhan warga Jakarta.
Kartu Jakarta One sebenarnya telah diluncurkan pada pertengahan 2016. Bank Indonesia saat itu merekomendasikan agar kegunaan kartu pembayaran Jakarta One dapat segera diperluas, agar mencakup pembayaran kewajiban kependudukan serta berfungsi menjadi perekam data identitas kependudukan.
Jakarta One menjadi fokus BI untuk mendorong elektronifikasi sistem pembayaran di DKI Jakarta. Elektronifikasi sistem pembayaran menjadi salah satu konsep pembangunan Jakarta sebagai kota pintar (smart city).
Kartu Jakarta One pada 2020 dapat mencakup pelayanan untuk pembayaran retail, parkir elektronik, listrik dan telepon, semua layanan rute Transjakarta, serta perizinan terpadu satu pintu.
Setya menambahkan, proyek ini akan dikembangkan berbagai jenis institusi. Tujuan utamanya dapat merekam data yang diperlukan warga Jakarta. Sejauh ini pihaknya akan menghitung berapa jumlah bank yang layak masuk dalam proyek ini.
Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, mengaku siap mengakomodasi keinginan Jakpro agar bisa menerapkan Jakarta One. Saat ini, kata Budi, hanya beberapa bank yang terintegrasi dengan Transjakarta. "Kartu Jakarta One itu sama sebenarnya, cuma pengelola nantinya bisa mendapatkan data yang lebih lengkap," ucap Budi.
Baca juga: Tak Sekadar KJP, Anies Janjikan Perbaikan Kualitas Pendidikan
Dari kartu itu, Budi mencontohkan, nantinya Pemerintah Jakarta dapat merekam mana masyarakat yang membutuhkan daging atau tidak. “Sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesehjateraan warga Jakarta,” kata Budi.
AVIT HIDAYAT