TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia mengirimkan sebuah karangan bunga untuk Ahok yang menarik perhatian pengunjung Balai Kota DKI, pada Rabu, 26 April 2017. "Satu kekalahan seribu bunga merekah. Terima kasih Ahok," begitu bunyi tulisan di karangan bunga berukuran 4x12 meter itu.
Karangan bunga berwarna merah dan putih itu terpajang di depan pagar luar Balai Kota DKI. Sebab, tak ada lagi tempat untuk menaruh karangan bunga di dalam kompleks Balai Kota. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie mengatakan tulisan pada karangan bunga itu memiliki makna yang dalam.
"Ahok boleh kalah, tapi seribu orang baik lainnya akan muncul memimpin Indonesia,” kata Grace Natalie.
Baca: Karangan Bunga untuk Ahok di Balai Kota: Jangan Kasih Kendor, Pak
Banyaknya karangan bunga untuk Ahok, Grace menilai, belum pernah dalam sejarah politik Indonesia. Sebuah kekalahan diganjar dengan begitu dalamnya kesedihan dan gelombang simpati. Ratusan karangan bunga dan antrian masyarakat di Balai Kota merupakan pengakuan sekaligus ekspresi rasa terima kasih atas kerja keras Ahok.
Adapun untuk harga karangan bunga yang dipenuhi bunga mawar merah itu, Grace mengatakan, partainya tidak sampai mengeluarkan uang hingga puluhan juta.
"Umumnya yang satu tapak saja Rp 500 ribuan. Coba dikali 12 meter panjangnya berapa. Kalau puluhan juta agak berlebihan ya, kan tidak pakai banyak bunga juga," katanya.
Baca: Ratusan Orang Padati Balai Kota Temui Ahok
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Muhammad Mawardi sebelumnya memperkirakan jumlah karangan bunga mencapai 1.000 unit. Karangan bunga itu terus berdatangan sejak Jumat pekan kemarin. Selain karangan bunga, sekitar 500 pengunjung Balai Kota juga memenuhi pendapa untuk bertemu Ahok. Hingga siang hari, pengunjung terus berdatangan.
FRISKI RIANA
Video Terkait: