TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan maut di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, membuat polisi segera akan mengevaluasi keamanan lalu lintas di kawasan Puncak sekaligus kualitas perusahaan otobus.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Setyo Wasisto berharap dengan evaluasi menyeluruh, kecelakaan serupa bisa dicegah.
"Polri akan melakukan evaluasi. Dalam dua pekan terjadi dua kecelakaan di lokasi yang berdekatan tidak bisa dibiarkan," ujar Setyo setelah mengikuti diskusi Hari Buruh di Gedung Joang, Jakarta, Ahad, 30 April 2017.
Kecelakaan maut terjadi di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, pada Ahad, 30 April. Sebelas orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Sebanyak 20 orang lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan terjadi karena bus Kitrans bernomor polisi B-7057-BGA dan bercat putih diduga mengalami rem blong. Gara-gara rem blong, bus yang membawa rombongan dari Jakarta itu menabrak sejumlah kendaraan roda dua dan empat di Jalan Raya Puncak, Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya, bus pariwisata PO HS Transport mengalami kecelakaan dan menabrak belasan mobil dan motor di jalur Puncak tepatnya di turunan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamedung, Kabupaten Bogor, Sabtu petang, 22 April 2017. Diduga rem blong, bus itu menabrak tujuh sepeda motor dan lima mobil. Empat orang tewas dalam kecelakaan itu.
Setyo menambahkan, bahwa evaluasi tidak akan dilakukan oleh pihak kepolisian sendiri. Demi memastikan evaluasi berjalan secara mendalam, pihak Kementerian Perhubungan juga akan dilibatkan.
"Kemenhub pasti akan dilibatkan," ujarnya.
ISTMAN M.P.