TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang berkumpul di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 8 Mei 2017. Mereka mengikuti kegiatan bertajuk "Doa Bersama untuk NKRI" yang digagas oleh komunitas Silent Majority Forum.
Sebagian besar peserta mengenakan baju putih dan membawa sebuah lilin yang menyala.
Ketua Silent Majority Forum, Rebecca Suryati Siregar, mengucapkan terima kasih kepada orang yang hadir di Balai Kota Senin malam.
Baca juga: Jaksa Tolak Eksepsi Ahok, Sidang Dilanjutkan Pekan Depan
"Kami tidak menyangka begitu antusiasnya masyarakat mendukung doa bersama untuk mewujudkan perdamaian, persatuan Bhineka Tunggal Ika," kata Rebecca di hadapan mereka.
Dia menjelaskan kegiatan ini diadakan karena situasi perpolitikan cukup memanas.
"Radikalisme dapat memecah belah kita. Sedih rasanya, dari Sabang sampai Merauke belum pernah rasanya situasi seperti ini terjadi. Tetapi saat ini mungkin saudara-saudara melihat dengan nyata apa yang terjadi," katanya.
Rebecca berharap doa bersama ini dapat mempersatukan rakyat dan tidak akan tercerai-berai oleh siapa pun.
"Akankah kita terpecah?" Tanya Rebecca kepada para hadirin, "Tidak," ujar mereka.
Tubagus Tirtayasa, yang juga pernah mengadakan aksi lilin di depan Balai Kota, mengatakan malam ini, panitia menyediakan 1.500 lilin. "Jumlahnya kurang," kata dia.
Simak juga:Hakim Tak Izinkan Ahok Tanggapi Pandangan Jaksa
Doa bersama pun dimulai dengan doa secara Nasrani yang dipimpin oleh Pendeta Tirza Kalalo, kemudian dilanjutkan doa bagi umat Katholik bersama Pastur Peter Kanisius Aman, lalu secara Islam.
"Ya Allah, nyalakan lilin-lilin ini untuk hati-hati kami yang senantiasa cinta negeri ini. Selalu bersatu laksana beberapa tahun yang lalu," ucap Ustad Sahid Alkudratila. Dia sempat menitikkan air mata.
REZKI ALVIONITASARI