TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 263 penyandang disabilitas ikut ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) selama tiga hari mulai 16-18 Mei 2017. Setiap peserta berkebutuhan khusus tersebut mendapatkan pendampingan oleh pengawas khusus.
Sekretaris Pusat SBMPTN 2017 Joni Hermana mengatakan peserta dari kalangan siswa berkebutuhan khusus akan dilayani sebaik-baiknya untuk mengikuti ujian. Seperti, kata dia, peserta dari kalangan tuna netra yang didampingi pengawas khusus.
"Paling banyak dari kalangan disabilitas mereka yang tuna rungu," kata Joni saat meninjau pelaksanaan SBMPTN di Universitas Indonesia, Selasa, 16 Mei 2017.
Baca: SBMPTN, Peserta di Makassar Intip Kunci Jawaban di Ponsel
Ia merinci jumlah peserta disabilitas yang terdaftar dari tuna netra sebanyak 72 perserta, tuna rungu 103 peserta, tuna wicara 21 peserta dan tuna daksa 67 peserta. Sedangkan di Universitas Indonesia terdapat 27 perserta SBMPTN yang berkebutuhan khusus.
SBMPTN 2017 diikuti 797.023 peserta, dengan rincian 776.163 berbasis kertas atau paper based test dan 20.860 peserta CBT. Sedangkan, ujian SBMPTN 2017 Panlok Jakarta diikuti oleh 68.764 peserta yang terdiri atas 25.995 peserta ujian Saintek ; 35.587 peserta ujian Soshum dan 5.467 peserta ujian Campuran.
Panitia Lokal (Panlok) Jakarta yang masuk ke dalam wilayah 1 terdiri atas empat universitas yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) dan Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta (UPN).
IMAM HAMDI