TEMPO.CO, Jakarta -Video yang menayangkan dua perempuan saling jambak di dalam kereta viral di media sosial. Juru bicara PT Kereta Commuter Jabodetabek Eva Chairunnisa mengatakan video itu terjadi di kereta commuterline.
"Itu kejadian sudah beberapa waktu lalu, sekitar awal April," kata Eva kepada Tempo, Rabu, 17 Mei 2017.
Menurut Eva, peristiwa itu terjadi di KRL relasi Jakarta Kota menuju Bekasi. Kedua wanita yang tidak diketahui identitasnya itu, menurut dia, berselisih karena salah paham. "Mereka sensitif, salah paham soal tempat duduk."
Baca: Video Wanita Berkelahi di Kereta Jadi Viral, Begini Suasana KRL
Dalam video itu, dua perempuan saling serang. Mereka saling menjambak dan hirau atas peringatan penumpang lain untuk mengakhiri perkelahian. Salah satu dari wanita itu berbaju krem sewarna dengan sepatunya, sedangkan satu wanita lainnya berjaket abu-abu dan sebagian wajahnya tertutup masker.
Penumpang berteriak melerai agar mereka berhenti saling menjambak. "Sudah, sudah. Kenapa sih ini? Eh Mbak sudah, malu. Malu sama umur. Pegangin tangannya. Stop, stop… Sudah, sudah…" kata salah seorang penumpang. Wanita berbaju krem itu juga terlihat menendang lawannya sehingga keduanya terpisah dan penumpang lain pun berhasil menahan keduanya.
Baca juga:
Anies Baswedan: Reklamasi Pantai Jakarta untuk Fasilitas Publik
Ahok Diperlakukan seperti Kriminal, Djarot: Saya Geram
Eva menilai insiden jambak-jambakan itu akibat perilaku penumpang bertransportasi. KCJ mengimbau penumpang menjaga ketertiban dan tidak membuat keributan yang mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Jika sampai menimbulkan korban dan ada yang merasa dirugikan, KCJ tak segan menurunkan dan menyerahkan ke pihak berwenang. "Kami akan bawa ke pos pengamanan dan ditindaklanjuti, karena harus ada yang dibawa ke pihak berwajib."
Soal kepadatan penumpang di KRL, Eva menuturkan bahwa itu lazim terjadi di mana pun saat jam sibuk. "Kami berharap kerjasama pengguna jasa untuk bertransportasi dengan baik."
FRISKI RIANA