TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Utara Komisaris Besar Dwiyono mengatakan manajemen Atlantis Spa and Gym selalu mengirim pesan broadcast ke para pelanggannya. Menurut Dwiyono, cara ini dilakukan agar pengunjung terus berdatangan.
"Dari pihak manajemen mengirim pesan broadcast kepada pengunjung yang pernah datang. Mereka yang sudah pernah kemari dicatat datanya. Setiap ada event, mereka dikabari," ujar Dwiyono di rumah toko Kokan Permata, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 23 Mei 2017.
Baca: Ruko Lokasi Pesta Seks The Wild One Kerap Disambangi WNA
“Wali Kota Jakarta Utara akan menyegel ruko ini,” ujar Dwiyono. Polres Jakarta Utara menangkap 141 orang yang diduga mengikuti pesta gay di tempat latihan kebugaran yang terletak di rumah pertokoan dan perkantoran Permata Blok B 15-16, Kelapa Gading, pada Ahad malam, 21 Mei 2017.
Mengenai pengunjung dari warga negara asing, Dwiyono mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi. "Ada empat orang asing. Sudah kita periksa dan cek urinenya, hasilnya negatif. Lalu kita pulangkan ke negara asalnya,” ujar Dwiyono.
Baca juga: Pesta Gay di Kelapa Gading Diduga Dilakukan Sejak 3 Tahun Lalu
Informasi pertama soal Atlantis Spa and Gym ini, kata Dwiyono, datang dari laporan masyarakat yang resah dan curiga. "Saat long weekend sering didatangi oleh kelompok homoseksual," katanya.
BAYU PUTRA | ALI ANWAR