TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan akan membicarakan rencana penertiban bedeng liar bawah kolong tol Pluit-Tomang, Kalijodo dengan Pemerintah Daerah DKI. Polisi akan membantu penertiban yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja. "Kalau diminta, pasti kami bantu," ujar Iriawan di Tambun Bussines Park, Bekasi, Selasa 6 Juni 2017.
Menurut Iriawan, penertiban akan dilakukan karena kawasan Kalijodo merupakan ruang publik. Potensi kerusuhan yang timbul akan dihindari. "Nggak akan ada chaos, malulah kalau terjadi," ujarnya.
Baca:
Pelacuran Kalijodo Marak Lagi, Lurah Imbau Bongkar Bedeng Sendiri
Kisah Prostitusi dan Pria Ultra di Kalijodo
Penghuni kolong tol di Kalijodo, Abdul Kadir, mengatakan pasca penggusuran lokalisasi, dia bersama 130 keluarga lainnya menolak dipindahkan ke Rumah Susun Marunda. Setelah penggusuran ia memang tinggal di bawah kolong tol. “Saat bangunan di tengah dibongkar, kami bergeser sedikit ke belakang dan membangun tenda.”
Saat musim hujan, barang-barangnya kebasahan sehingga ia membangun bedeng lagi. Beberapa orang lainnya menumpang di rumah kerabat. "Ada juga yang sempat mengontrak," ujar Kadir.
Jika terjadi penertiban, seluruh penghuni bedeng di kolong tol telah siap dengan risiko yang akan ditanggung. Meski ditangkap, mereka akan tetap tinggal di tempat itu. "Kami akan pindah ke RPTRA jika digusur dari kolong tol," kata Kadir.
Baca juga:
Perempuan Setengah Bugil di Apotek Positif Konsumsi Pil Penenang
Program Anies Tak Masuk APBDP 2017, Djarot: 2,5 Bulan Mau Apa?
Di Balai Kota, Pelaksana Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa penertiban akan dilakukan pekan depan. Upaya penertiban batal dilakukan untuk menghindari bentrok saat Ramadan.
Djarot mentargetkan penertiban akan selesai sebelum lebaran. Ia juga memutuskan untuk dipagari setelah pembongkaran paksa. “Lokasi akan dijadikan taman atau lahan parkir.”
IRSYAN HASYIM | ENDRI KURNIAWATI