TEMPO.CO, Jakarta - Peserta Aksi Bela Ulama terus berdatangan ke Masjid Istiqlal menjelang salat Jumat. Mereka tidak mempedulikan imbauan Kapolda Metro Jaya yang meminta agar aksi dibatalkan. "Sampai malam nanti ini kami akan bertahan di Istiqlal," kata Sidar Kadhafi, peserta aksi dari Front Pembela Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat 9 Mei 2017.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan sudah menerima surat pemberitahuan rencana Aksi Bela Ulama di Masjid Istiqlal. Namun dari pengurus masjid polisi juga mendapat surat pemberitahuan bahwa pengurus tidak memberi izin Istiqlal dijadikan arena aksi. “Kami ambil jalan tengah. Jangan keluar dari masjid dan membuat jalan terganggu," kata Argo di Mapolda Metro Jaya.
Argo menambahkan, jika didapati ada orasi dan aksi di luar masjid, polisi akan mengecek perizinan aksi tersebut. "Kalau ada di luar, ada pemberitahuan tidak? Kalau tidak ada sesuai undnag-undang ya dibubarkan," katanya. Menurut Argo dalam surat pemberitahuan yang diterimanya hanya disebutkan akan ada kegiatan salat Jumat berjamaah dan dilanjutkan dengan Tabligh Akbar.
Sebelumnya, Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Huraira Abdul Salam mengatakan pihaknya belum mengeluarkan izin terkait pelaksanaan aksi bela ulama 9 Juni 2017. “Belum (keluarkan izin). Pada waktu yang sama, kami juga ada acara,” kata Abdul saat dihubungi di Jakarta, Jumat 9 Juni 2017.
Aksi bela ulama ini dipicu dugaan kriminalisasi terhadap pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Syihab. Bahkan, Sambo mengklaim telah menyiapkan enam mobil komando untuk aksi tersebut. Namun, Kepala Kepolisian Daerah Irjen M. Iriawan mengatakan tuduhan tersebut tidak terbukti kebenarannya.
IRSYAN HASYIM | INGE KLARA | ARKHELAUS W.