Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Rebana dan Orasi Aksi Bela Ulama Bersahutan di Istiqlal

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Berbagai kegiatan Ramadan yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat tetap berjalan lancar kendati hingar bingar aksi terdengar hingga ke dalam, 9 Juni 2017. TEMPO/Aghniadi
Berbagai kegiatan Ramadan yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat tetap berjalan lancar kendati hingar bingar aksi terdengar hingga ke dalam, 9 Juni 2017. TEMPO/Aghniadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Istiqlal menjelang maghrib tadi tampak riuh. Suara-suara orasi dari lapangan parkir terdengar silih berganti. Orasi dari mobil komando itu merupakan bagian dari aksi bertajuk Aksi Bela Ulama 96 yang diadakan Alumni 212 pada Jumat 9 Juni 2017.

Selain peserta aksi, pengunjung yang ingin berbuka puasa di masjid ini pun mulai berdatangan. Para pedagang dengan gesit menawarkan berbagai dagangan mereka ke para pengunjung itu.

Aksi Bela Ulama 96 itu memang tak digelar di dalam masjid seperti yang mereka rencanakan. Hal ini terjadi karena larangan yang dikeluarkan pengelola Masjid Istiqlal dengan alasan mereka sudah punya acara sendiri.

Tempo mencoba masuk dan melihat dari dekat acara yang diadakan pengelola. Di lantai dua masjid, terlihat 40 anak usia sekolah dasar tampak antusias mengikuti sebuah kegiatan. Inilah salah satu kegiatan yang diadakan pengelola yaitu pesantren kilat bertajuk The Adventure of Ramadhan bekerjasama dengan sebuah lembaga pendidikan privat.

Baca: Istiqlal Tak Beri Izin Aksi Bela Ulama 96, Idrus Sambo Ngotot

"Aku anak soleh, rajin salat, rajin ngaji," ujar mereka serempak. Barisan anak-anak tersebut lalu berpindah ke teras yang luas di lantai ini untuk bermain.

Dibantu beberapa orang fasilitator, mereka membentuk sebuah lingkaran. Salah satu anak diminta untuk membacakan satu ayat surat Al Ghasyiyah, untuk kemudian dilanjutkan teman di sebelahnya. Gadis kecil bertudung merah jambu rupanya lupa salah satu bagian surat tersebut. Tampak sedikit malu, sebagai gantinya ia diminta membacakan surat lain. Pilihannya jatuh pada surat Al Asr, yang kali ini didarasnya dengan fasih.

Tiwi, 20, salah satu fasilitator mengaku permainan seperti ini membantu anak didiknya untuk tak takut mengakui ketika mereka salah atau lupa. "Anak-anak menghafal dengan bermain. Kalau mereka salah pun kami minta yang lain untuk tak ikut mengejek. Malah saling mengingatkan," ujarnya.

Selesai bermain, Tiwi dan beberapa fasilitator mengajak mereka ke aula bawah untuk beristirahat. Kebetulan koridor dekat teras memang mulai penuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam masjid pukul 17.20 WIB, sekitar seribu orang sudah duduk manis di koridor tengah untuk berbuka puasa bersama. Jamaah bahkan luber hingga ke pelataran Teras Raksasa. Belasan remaja masjid khusyuk menghentak rebana dan bernasyid ria di atas panggung untuk menghibur jamaah.

Baca: Hari Ini Alumni 212 Aksi Bela Rizieq, Kapolda: Untuk Apalagi?

Kanda Kusmana, salah satu petugas yang sedang mengatur barisan jamaah, hirau dengan hiruk pikuk di pekarangan. Ia malah asyik mengobrol dengan beberapa pemuda lain yang berlatih rebana. Kepada Tempo, ia bercerita setiap harinya ia harus mengelola pembagian tak kurang dari 3.500 porsi makanan berbuka.

"Hari ini ramai karena malam Jumat. Ini juga ada nasyid, musik-musik Islam saban malam Jumat dan malam Sabtu," tuturnya menyimak irama salawat.

Hari ini, kata dia, jumlah porsi tetap disediakan seperti biasa, walaupun banyak massa berkerumun di halaman masjid karena ada aksi. "Wah, kalau yang di luar sih kami nggak diminta ngurus. Ini buat yang duduk di dalem aja," ujarnya menunjuk massa Aksi Bela Ulama 96.

Dua ratus meter keluar masjid, suasana masih terdengar berbeda. Pekikan keras masih mengudara kendati waktu berbuka kurang dari setengah jam lagi.

"Kami mujahidin yang hadir di Masjid Istiqlal, mengumandangkan kebenaran. Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho dari Allah!" teriak seorang orator.

AGHNIADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abdul Basith Ikut Demo di MK hingga Aksi Bela Islam 411

10 Oktober 2019

Abdul Basith. Facebook/Abdul Basith
Abdul Basith Ikut Demo di MK hingga Aksi Bela Islam 411

Abdul Basith menceritakan demonstrasi pertamanya adalah Aksi Bela Islam 411 pada 4 November 2016.


Said Aqil Soal Aksi 299: Mumpung Ada yang Membiayai...

28 September 2017

Said Agil Siradj. TEMPO/ Kink Kusuma Rein
Said Aqil Soal Aksi 299: Mumpung Ada yang Membiayai...

Sayangnya Said Aqil menolak menjelaskan siapa yang membiayai Aksi 299.


Ketua MUI Minta Aksi 299 Tak Perlu Dilakukan

28 September 2017

Ketua MUI Syamsul Ma'arif menyampaikan keterangan pers didampingi Presiden Jokowi dan tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta, 16 Mei 2017. Pertemuan Jokowi bersama Panglima TNI, Kapolri dan para tokoh agama berlangsung selama satu jam. TEMPO/Subekti
Ketua MUI Minta Aksi 299 Tak Perlu Dilakukan

Ketua MUI minta masyarakat tak ikut aksi 299 dan mempercayakan aksi gugat dengan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas itu ke Mahkamah Konstitusi.


Ponpes di Yogya Lebih Suka Puasa Sunah Ketimbang Ikut Aksi 299

28 September 2017

Warga yang tergabung dalam Aksi Bela Ulama 96 melakukan aksi damai di pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta, 9 Juni 2017. Pengurus masjid Istiqlal tidak memberikan izin karena berbarengan dengan kegiatan rutin masjid. ANTARA/M Agung Rajasa
Ponpes di Yogya Lebih Suka Puasa Sunah Ketimbang Ikut Aksi 299

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Yogyakarta Beny Susanto mengajak umat untuk aksi berpuasa sunah daripada ikut aksi 299 di Jakarta.


Amien Rais Akan Pimpin Aksi 287

26 Juli 2017

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais menjawab pertanyaan awak media sebelum menghadiri audiensi bersama Pansus Hak Angket KPK di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 19 Juli 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Amien Rais Akan Pimpin Aksi 287

Aksi 287 akan diawali salah jumat berjamaah di Masjid Istiqlal untuk mengawal uji materi soal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).


Pertemuan GNPF MUI dan Jokowi Sudah Diketahui Rizieq Syihab

27 Juni 2017

Pertemuan Presiden Jokowi dan GNPF MUI (Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) di Istana, Jakarta, 25 Juni 2017. ANTARA/Puspa Perwitas
Pertemuan GNPF MUI dan Jokowi Sudah Diketahui Rizieq Syihab

Pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi sudah diketahui
Rizieq Syihab.


Kenapa GNPF MUI Belum Bahas Rekonsiliasi Ulama dengan Jokowi?

25 Juni 2017

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir, Wakil Ketua GNPF MUI Zaitun Rasmin, dan Pengacara Kapitra Ampera memberikan keterangan setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Ahad 25 Juni 2017. Tempo/Istman
Kenapa GNPF MUI Belum Bahas Rekonsiliasi Ulama dengan Jokowi?

Rekonsiliasi belum dibahas karena komunikasi antara GNPF MUI dan pemerintah belum cair.


Komnas HAM Sayangkan Reaksi Wiranto Soal Pertemuan Jumat Lalu

11 Juni 2017

Tim Subkomisi Pemantau dan Penyelidikan Komnas HAM RI Hafid Abbas, Ansori Sinungan, Natalius Pigai, dan Siane Indriani saat konpres terkait pengaduan Tim Pengacara Muslim (TPM) dan Presidium alumni 212 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, 5 Juni 2017. Tempo/Albert
Komnas HAM Sayangkan Reaksi Wiranto Soal Pertemuan Jumat Lalu

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyayangkan Menkopolhukam Wiranto yang mempertanyakan sikap Komnas HAM terkait berbagai kasus ulama tertentu.


Komnas HAM Minta Hentikan Kasus Ulama, Polisi: Kami Profesional  

10 Juni 2017

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi RP Argo Yuwono. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Komnas HAM Minta Hentikan Kasus Ulama, Polisi: Kami Profesional  

Argo mengatakan pihaknya akan tetap menyelesaikan berkas-berkas perkara secara profesional hingga selesai.


Pramono Anung Heran Masih Ada Aksi Bela Ulama usai Pilkada DKI

9 Juni 2017

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (tengah) saat rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 1 November 2016. Sebanyak 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak akan dilaporkan ke KPK. Tempo/Aditia Noviansyah
Pramono Anung Heran Masih Ada Aksi Bela Ulama usai Pilkada DKI

Sekretaris Kabinet Pramono Anung heran masih ada aksi bela ulama setelah urusan Pilkada DKI Jakarta 2017 usai.