TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sandiaga Uno, mengatakan macet yang terjadi di Jalan Mampang, Jakarta Selatan belakangan ini merupakan hal yang luar biasa. "Sekarang ini 2 kilometer bisa setengah jam, saya lari 2 kilometer hanya 10 menit," kata Sandiaga, Selasa, 13 Juni 2017.
Sandiaga mengatakan sebelum melakukan pembangunan infrastruktur yang mengambil ruang publik, seharusnya dibuat skema rekayasa lalu lintas, agar tidak terjadi kemacetan yang begitu panjang. "Ini luar biasa sekali, saya merasakan banget. Karena saya juga ada kantor di dekat sini juga," katanya.
Pembangunan terowongan (underpass) di Jalan Mampang Prapatan menuju Jalan Rasuna Said telah memakan lebih dari setengah ruas jalan tersebut. Di Jalan Mampang yang sebelumnya ada lima jalur dipersempit menjadi dua jalur dan semakin mengecil hinggal lampu merah Kuningan.
Baca: Pembangunan Underpass Mampang, Begini Pengaturan Lalu Lintasnya
Hal tersebut menyebabkan kemacetan yang begitu panjang, waktu tempuh perjalanan dari Mampang hingga Kuningan saat ini ditempuh sekitar 45 menit hingga 1 jam. "Jadi harus kita imbangi pembangunan infrastruktur, niatnya baik dengan sosialisasi," jelas Sandiaga.
Sandiaga mengatakan dengan adanya rekayasa lalu lintas dapat menurunkan kekecewaan warga atas macet yang ditimbulkan oleh pembangunan infrastruktur. "Sehingga kekecewaan masyarakat ini bisa ada solusinya," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah menyatakan tak ada penutupan jalan selama pembangunan simpang tidak sebidang (underpass) Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan. Namun dia mengatakan akan ada pembatasan pengaturan lalu lintas selama pembangunan proyek berlangsung pada Januari-Desember 2017.
Baca:
“Hal ini dilakukan karena ada pengurangan lebar jalan dan jumlah lajur, yang semula empat lajur, termasuk jalur busway, menjadi dua jalur mix traffic,” kata Andri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017.
CHITRA PARAMAESTI|ARKHELAUS W.