TEMPO.CO, Jakarta - Apron atau tempat parkir pesawat di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta kebanjiran tadi malam, Selasa, 13 Juni 2017. Ketinggian air yang merendam lantai apron bandara mencapai 20 sentimeter.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan banjir di apron ini terjadi kali pertama. Menurut Agus, banjir diduga terjadi akibat adanya saluran pembuangan air di Terminal 3 tersumbat. "Dugaan awal karena saluran pembuangan yang tersumbat," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu pagi, 14 Juni 2017.
Baca: Sodetan Segera Selesai, WIKA Jamin Terminal 3 Bebas Banjir
Menurut Agus, saluran air itu tersumbat karena adanya pekerjaan konstruksi skytrain kereta tanpa awak di depan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Agus menjelaskan, permukaan apron dibuat dengan kemiringan 1-3 derajat agar air hujan segera mengalir dan kering. Ketika banjir tadi malam, air menggenangi permukaan apron Terminal 3. Namun genangan itu hanya terjadi saat hujan deras. Air kembali menyusut seiring dengan berhentinya hujan. "Hujan berhenti, air menyusut," tuturnya.
Untuk memastikan penyebab utama banjir tersebut, Agus mengatakan akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh hari ini. Dia memastikan penyebab banjir di apron berbeda dengan penyebab banjir di Terminal 3 saat pertama kali dioperasikan pada Agustus tahun lalu. "Berbeda jalur saluran airnya," katanya.
Baca: Terminal 3 Beroperasi, Maskapai Non-Garuda Bersiap Pindah
Menurut Agus, sumber air banjir di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tiga tahun lalu berasal dari atap terminal. Sedangkan sumber banjir kali ini terjadi di saluran pembuangan bawah.
JONIANSYAH HARDJONO