TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan masih belum puas dengan hasil ramp check atau pemeriksaan kelaikan kendaraan, bus-bus yang akan digunakan untuk mudik 2017 ini.
"Hasil ramp check kemarin masih belum memuaskan. Masih 60 persen laik. 40 persen belum laik," ujar Djarot saat ditemui di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu, 14 Juni 2017.
Saat ini ramp check sudah dilakukan pada 710 bus. Pengecekan dilakukan pada periode pada 20 Mei hingga 7 Juni 2017 lalu. Ramp check periode kedua rencananya dilakukan pada H-10 sampai H+14.
Baca: Prediksi Jasa Marga: Puncak Mudik 23 Juni, Arus Balik 30 Juni
Djarot mengatakan bagi bus yang tak lolos ramp check, dipastikan tidak dapat beroperasi lagi. Kecuali, perusahaan bus dapat memperbaiki mobil-mobil tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Rencananya, besok pengecekan akan kembali dilakukan.
"Yang belum laik ini akan diperbaiki dicek sampai H-10. Nah ini besok harus betul-betul laik," kata Djarot. Ia tak menutup kemungkinan adanya sanksi bagi perusahaan bus terkait jika bus masih juga belum laik digunakan.
Ramp check merupakan standar wajib yang menentukan sebuah kendaraan laik digunakan atau tidak. Adapun yang diperiksa dalam ramp check antara lain rem, kelayakan kondisi ban, wiper, klason, termasuk ketersediaan alat pemadam api dan palu pemecah kaca.
Baca: Digunakan untuk Mudik, Tol Kertosono-Mojokerto Dibuka Satu Lajur
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan pada arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 2017 ini, ada 3.011 unit bus reguler antar kota dan antar porvinsi (AKAP) yang disiagakan. Selain itu, ada pula bus kota bantuan Perum PPD, PT Mayasaribakti dan PT Sinar Jaya sebanyak 250 unit.
Ada pula bus pariwisata dari Big Bird, PT Sinar Jaya, dan PT Pahala juga disiapkan sebanyak 313 unit. "Jumlah total yang disiapkan untuk angkutan mudik lebaran 2017 sebanyak 3.674 bus," kata Andri.
EGI ADYATAMA