TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya masih memburu kapten pelaku perampokan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Daan Mogot yang menewaskan Davidson Tantono. Sang kapten yang menjadi eksekutor pembunuhan David itu disebut-sebut kerap berpindah tempat.
"Kaptennya berpindah-pindah. Kami kejar ke Sumatera, dia pindah ke Jawa, Jawa bagian timur ya. Dia tahu kami sedang melakukan pengejaran," kata Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan saat ditemui di Lapangan Monumen Nasional, Senin, 19 Juni 2017.
Baca juga: Polisi Kejar Kapten Komplotan Perampokan Daan Mogot
Iriawan mengatakan masih ada beberapa pelaku lain yang masih diburu kepolisian. Saat ini, baru empat kawanan pelaku yang telah ditangkap. Satu di antaranya tewas dalam penangkapan. Meski tergabung dalam kawasan perampok, mereka bukan eksekutor penembakan David.
Kepolisian juga menemukan komplotan ini telah melakukan aksinya sebanyak 23 kali sebelumnya. Karena itu, Iriawan mengatakan polisi akan mengecek aset pribadi milik para komplotan ini. "Di tempat yang bersangkutan tinggal, rumah, dan barang lainnya kemudian kami akan dalami itu hasil dari mana saja," kata Iriawan.
Baca juga: Perampokan Daan Mogot, Polisi: Ada Jaringan Lain
Iriawan berjanji akan menangkap semua pelaku yang terlibat. "Tentu kami akan akan menuntaskan semua yang terlibat dalam peristiwa itu," kata dia.
Davidson tewas ditembak di kepala pada 9 Juni 2017. Aksi itu terjadi saat dia menambal ban di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat sepulang dari mengambil uang di bank. Para pelaku berencana merampok uang yang dibawa David, namun mendapat perlawanan. Walhasil, David tewas di lokasi dan uang sebanyak lebih kurang Rp 300 juta digondol para perampok.
EGI ADYATAMA