TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok perampok Daan Mogot yang menewaskan Davidson Tantono, 30 tahun, memiliki pembagian kerja sebelum beraksi. TP, yang bertugas sebagai penggembos ban mengaku memiliki keahlian memodifikasi paku untuk beraksi dari Safril alias SFL, kapten kelompok ini.
Baca juga: Kapten Ditembak Mati di Banyuwangi
"Safril yang ngajari," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 21 Juni 2017.
TP pun menceritakan triknya menggembosi ban mobil korban. "Saya pasang paku waktu mobil di lampu merah," kata TP.
Paku yang digunakan pun telah dimodifikasi. "Paku itu ditaruh di sandal jepit, dilubangin. Dari bawah saya tancapkan paku, yang terbuat dari jari-jari payung ke bannya," ujarnya.
Jari-jari payung terbuat dari besi berbentuk seperti pipa kecil dengan bagian tengah berlubang. Jika paku menancap di ban, udara di dalam ban akan mudah keluar melalui lubang di tengah.
Sebelum beraksi, ia telah mendapatkan gambar mobil calon korban dari tim penggambar. Dari hasil tugasnya itu ia mendapatkan uang Rp 14,2 juta.
Baca: Perampok di Daan Mogot, 23 Kali Beraksi Raup Rp 1,3 Miliar
Davidson tewas terbunuh pada 9 Juni 2017 lalu di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat. Davidson ditembak saat berusaha mempertahankan tas berisi uang Rp 300 juta yang baru diambilnya di bank.
INGE KLARA SAFITRI