Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjelasan IDI Soal Penyebab Dokter Stefanus Taofik Meninggal  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Stefanus Taofik. Facebook.com
Stefanus Taofik. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya seorang dokter bernama Stefanus Taofik saat bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, sempat menghebohkan media sosial. Dalam kabar viral tersebut, Stefanus disebutkan meninggal karena kelelahan setelah bertugas tanpa henti selama libur Lebaran.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menduga dokter muda spesialis anestesi itu meninggal karena penyakit brugada syndrome. Sebuah penyakit ketidaknormalan sistem listrik jantung sehingga mengakibatkan gangguan irama jantung yang membahayakan jiwa atau aritmia.

“Ya, betul. Dugaannya memang mengarah ke sana,” kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI terpilih periode 2019-2021, Daeng Mohammad Faqih, saat dihubungi, Rabu, 28 Juni 2017. Stefanus meninggal saat bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro. Dugaannya, kelainan genetik pada pembuluh darah di jantung koroner.

Baca juga: Diduga Kerja Nonstop Selama Lebaran, Seorang Dokter Meninggal

Dikutip dari Sing Health, brugada syndrome adalah kelainan fungsi listrik jantung yang mengakibatkan aritmia. Seharusnya, setiap detak jantung dipicu impuls listrik dari sel spesial (pucuk sinus) pada ruang kanan atas jantung (atrium). Di pori kecil dari setiap sel terjadi aktivitas listrik.

Di tempat terpisah, Ketua Program Studi SP2 Divisi Anestesia Ambulatori dan Bedah Umum Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Arif H.M. Marsaban menuturkan Stefanus mengidap brugada syndrome. Salah satu bentuk penyakit aritmia maligna atau berbahaya akibat channelopathy. “Kelainan ini terbanyak pada laki-laki dan sudden cardiac death kerap terjadi saat tidur,” ucapnya.

Hal ini menepis anggapan bahwa korban meninggal karena kelelahan saat bekerja. Arif mengatakan Stefanus bekerja selama 2x24 jam di Rumah Sakit Pondok Indah. Keterangan ini sekaligus membantah informasi yang menyebut Stefanus bekerja selama lima hari berturut-turut dan kelelahan.

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Andi Wahyuningsih Attas juga mengirimkan surat penjelasan ke IDI. Dalam surat itu, Andi menjelaskan, Stefanus adalah peserta pendidikan fellowship Konsultan Intensive Care (KIC) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo semester kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saat meninggal, almarhum sedang melakukan pekerjaannya sebagai dokter anestesi di RS Pondok Indah, bukan dalam tugasnya sebagai peserta didik,” katanya. Saat ditemukan pertama kali, Stefanus masih bertugas jaga selama 24 jam. Saat itu, ia menjaga satu pasien di ruang ICU dan telah pindah ke ruangan. Serta satu pasien di kamar operasi.

“Almarhum meminta pertukaran hari jaga dengan rekannya sehingga memungkinkan almarhum untuk jaga 2x24 jam dan libur setelahnya,” tuturnya. Stefanus juga tercatat bertugas sebagai fellow KIC di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan dokter jaga di RS Jantung Diagram, Cinere.

Stefanus, kata Andi, terbilang baru bertugas di RS Pondok Indah. Di rumah sakit itu ada tiga dokter spesialis anestesi. Saat Lebaran, ia bertugas sejak malam takbiran karena kebetulan non-muslim.

Sebelumnya, seorang dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, dilaporkan meninggal ketika tengah menjalani tugas. Kabar kematian dokter bernama Stefanus Taofik itu menjadi viral di media sosial karena diduga kelelahan setelah bekerja secara nonstop selama lima hari berturut-turut.

Musa, adik almarhum, membenarkan kakaknya meninggal saat berada di kamar jaga rumah sakit. Namun, Musa enggan merinci penyebab dan kronologi kematian kakaknya. “Kami dari keluarga sudah mengikhlaskan beliau,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu, 28 Juni 2017. “Jangan tanya kenapa atau kronologinya, cukup doakan saja.”

Musa mengetahui berita kematian kakaknya menjadi viral di media sosial. Namun dia dan keluarga tak memperhatikan berbagai spekulasi itu. “Pihak rumah sakit juga sudah sepakat tidak membawa berita ini sebagai hal yang menghebohkan dan sebagainya,” katanya.

AVIT HIDAYAT | YOHANES PASKALIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

7 Maret 2022

Tangmo Nida. Instagram
Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

Pemeriksaan terhadap lima rekan Tangmo Nida telah dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand, termasuk manajer.


Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

24 Januari 2022

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

Seorang pemuda ditemukan tewas di gedung kosong yang ada di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

21 Februari 2021

Dibantu personel Damkar, tim Puskesmas Jatinegara menjemput pasien Covid-19 yang terjebak banjir di rumahnya di Cipinang Bali, Jakarta Timur, pada Sabtu, 20 Februari 2021. Foto Istimewa
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.


Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

9 Februari 2021

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

Polisi masih mendalami temuan warga negara Jepang yang meninggal di apartemen kawasan Sawah Besar saat isolasi mandiri karena positif Covid-19.


Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

7 Juli 2020

Komposer asal  Italia Ennio Morricone, menjadi konduktor Orkestra Simponi Budapest Gyor, saat pembukaan Festival Ohrid Summer ke 49 di Teater Ancient, Ohrid, Macedonia (13/7). Foto:  AP/Boris Grdanoski
Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

Ennio Morricone meninggal dunia pada Senin, 6 Juli 2020. Simak 4 fakta tentangnya.


Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

7 Oktober 2019

Irish Bella memberikan kejutan untuk suaminya Ammar Zoni. Youtube
Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

Kabar duka tengah meliputi pasangan Ammar Zoni dan Irish Bella. Bayi kembar mereka meninggal dalam kandungan. Intip beberapa risiko hamil kembar.


Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

24 September 2018

Suasana pemakaman seorang suporter Persija Jakarta, Haringga, di Jatibarang, Indramayu. Guna menyaksikan klub kesayangannya, Persija, melawan Persib, Haringga pergi sendiri ke Bandung. Foto/twitter/InfokomJakmania
Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

Suporter klub sepakbola Persija yang tewas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Haringga Sirila, 23 tahun, minta sesuatu saat pamit ke ibunya.


Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

24 September 2018

Batu nisan bertuliskan Haringga. S Bin Siloam T dipenuhi dengan bunga oleh keluarga dan kerabatnya di Jatibarang, Indramayu. Haringga merupakan seorang suporter Persija yang tewas dikeroyok oknum Bobotoh di Stadion GBLA, Bandung. Foto/twitter/InfokomJakmania
Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

Kepada orang tua, suporter Persija Jakarta itu pamit untuk menyelesaikan pekerjaan bersama temannya di Bandung.


Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

17 September 2018

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di kampus/sekolah. Shutterstock
Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

Selama rentang waktu 48 jam, aparat kepolisian Resor Bogor menangani dua kejadian tawuran pelajar yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia.


Bangunan Ambruk, Buruh Tewas Tertimpa Beton di Penjaringan

15 September 2018

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Bangunan Ambruk, Buruh Tewas Tertimpa Beton di Penjaringan

Seorang buruh tewas di lantai dua bangunan yang di Cluster Ebony, depan Waterbom Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta.