TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menargetkan seluruh angkutan kota (angkot) di Indonesia sudah dilengkapi dengan sistem pendingin udara atau air conditioner (AC) paling lambat Februari 2018. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek.
Namun, target pemerintah ini kurang mendapat respons positif dari pengemudi angkot. Marolop, 29 tahun, sopir Trans 01 Bekasi, mengatakan pemasangan AC tidak efektif bagi angkot-angkot ukuran kecil. “Kan kami sebentar-sebentar berhenti, buka pintu, dinginnya tidak kerasa,” ucap Marolop, Sabtu, 1 Juli 2017.
Baca: Pemerintah Pasang AC Gratis untuk 40 Angkot di Jabodetabek
Selain itu, kata Marolop, bila AC terpasang, pintu angkot mau tidak mau harus selalu dalam keadaan tertutup. “Nanti pelanggan jadi bingung, ini kami narik atau tidak,” tutur Marolop.
Alexis, 65 tahun, sopir Mikrolet M.37, menuturkan pemakaian AC membuat penggunaan bahan bakar lebih boros. Hal ini, kata dia, bisa berdampak pada naiknya ongkos yang harus dibayarkan penumpang. “Nanti gimana? Kalau naik emang mau?” kata Alexis.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan angkot ber-AC bertujuan untuk meningkatkan level kenyamanan angkot sehingga akan diminati kembali oleh masyarakat. “Kalau semuanya bagus, yang naik kendaraan pribadi ya jadi naik angkutan umum” kata Budi dalam acara pemasangan AC gratis untuk angkot di Silang Barat Monas, Jakarta, Sabtu, 1 Juli.
Menurut Budi, penetapan tarif angkot ber-AC nantinya akan menyesuaikan dengan beberapa faktor. “Biasanya kalau pakai AC mungkin ada penyesuaian sedikit. Tapi menurut saya, daripada murah tapi keringatan dan enggak bisa kerja, mendingan dingin,” kata Budi.
Baca juga: Kota Bekasi Siapkan Pengoperasian Angkot Ber-AC
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hartanto menuturkan, secara keseluruhan baru ada satu angkot yang telah ber-AC di seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Jumlah ini akan bertambah menjadi 41 seiring dengan adanya program pemasangan AC gratis yang disediakan oleh Go-Jek dan Uber. “Kalau dibilang besar, ya besar. Kalau dibilang kecil, ya kecil. Tapi ini adalah awal,” kata Hartanto.
AHMAD FAIZ