TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II merilis selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 sejak sepuluh hari menjelang Lebaran (H-10) hingga enam hari setelah Lebaran (H+6), jumlah penumpang pesawat melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, mencapai 3.297.508 orang.
"Ada kenaikan jika dibandingkan pada H+6 tahun lalu yang sebanyak 2.963.163 penumpang," ujar Branch Communication Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho, Ahad, 2 Juli 2017.
Baca: H-3 Lebaran, Bandara Soekarno-Hatta Mulai Padat
Kenaikan jumlah penumpang pesawat pada Lebaran tahun ini, kata Prasetyo, diprediksi 10-12 persen hingga H+15. Pada Lebaran 2016, jumlah penumpang arus mudik sejak H-10 sampai H+15 sebanyak 4.819.149 penumpang.
Menurut Prasetyo, puncak arus balik di Bandara Soekarno-Hatta diprediksi pada hari ini. "Prediksi kami memang hari ini puncaknya, karena besok sudah kerja, libur Lebaran sudah selesai. Kalau dihitung rata-rata kisaran ada pertumbuhan 10 persen," kata Prasetyo.
Adapun data pergerakan pesawat pada H-10 sampai H+6 pukul 14.21 WIB, tercatat 21.742 penerbangan. Sedangkan pada 2016, sejak H-10 sampai H+15 sebanyak 32.720 penerbangan.
Prasetyo mengatakan pergerakan pesawat ada pertumbuhan sekitar 3,6 persen jika dibandingkan tahun lalu. Adapun extra flight pada H-10 sampai H+6 siang hari ini sebanyak 821 penerbangan. Sedangkan lima besar kota yang menjadi destinasi liburan pada tahun ini, yakni Surabaya, Denpasar, Kualanamu, Makassar, dan Yogyakarta.
Pada arus mudik tahun ini, menurut Prasetyo, berbagai peningkatan pelayanan bagi pengguna jasa telah dilakukan, mulai dengan menyediakan self check-in sampai lokasi parkir inap yang memadai.
Baca juga: Masa Lebaran, 5 Juta Lebih Penumpang Akan Singgahi Bandara Soetta
Saat ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga dilengkapi JAConnexion yang diinisiasi oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ. JAConnexion adalah layanan bus premium dengan rute dari Bandara Soekarno-Hatta ke hotel-hotel serta pusat perbelanjaan dan sebaliknya.
JONIANSYAH HARDJONO